Nasib Jenderal KKB Papua di Ujung Tanduk, Polda Papua Temukan Jejak Baru: Sudah Terpantau!

TRIBUNPALU.COM - Jenderal kelompok separatis di Papua kini berada di ujung tanduk.

Pasalnya, Polda Papua telah mengantongi jejak baru sang pemimpin KKB Papua paling dicari.

Dia adalah Egianus Kogoya.

Dir Reskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani mengatakan, pihaknya telah mengetahui keberadaan Egianus Kogoya.

Baca juga: Tak Tinggal Diam, Tim Gabungan TNI Langsung Diterbangkan Kejar KKB Papua: Bila Diserang Kami Balas!

Diketahui, Egianus Kogoya adalah pentolan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang sering beroperasi di Kabupaten Nduga.

Egianus Kogoya juga diduga melakukan penyerangan terhadap pos Sargas Marinir di Distrik kenyam yang mengakibatkan dua prajurit TNI AL Korps Marinir gugur.

“Keberadaan Egianus tidak terpantau secara fisik, tetapi dari pantauan komunikasi, Egianus berada di sekitar lokasi kejadian. Artinya, kita tidak lihat tapi komunikasinya terpantau di Kenyam," kata Faizal.

Baca juga: BRUTAL! Letda M Iqbal Tewas Ditembak KKB Papua saat Salat Magrib, Ini Curahan Hati Calon Istri

Faizal pun mengakui bahwa Egianus Kogoya memiliki kelebihan militan yang cukup tinggi.

"Kelompok ini secara strategi cukup masif, persenjataannya cukup kuat dan militansinya tinggi," tukasnya.

Egianus Kogoya juga tak pernah meninggalkan Kabupaten Nduga sehingga susah untuk dilakukan penindakan.

Profil Egianus Kogoya

Egianus Kogoya (lahir tahun 1999) adalah Panglima Komando Daerah Perang III Ndugama yang merupakan bagian dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat.

Baca juga: Berantas KKB Papua, 850 Prajurit TNI Kembali Dikerahkan, Ada Pesan Khusus dari Jenderal Bintang Dua

Kelompok bersenjata yang dipimpin oleh Egianus Kogoya ini merupakan satu dari tujuh kelompok bersenjata yang masih aktif di Papua.

Diperkirakan kelompok ini terdiri dari sekitar 50 orang.

Dia merupakan putera dari Daniel Yudas Kogoya yang terlibat dalam penculikan tim Ekspedisi Lorentz (1996).

Egianus Kogoya disinyalir memimpin berbagai aksi penyerangan di Kabupaten Nduga. (*)