Bacaan dan Tafsir Surah An Naba Ayat 26 hingga 30, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya

Berikut ini TribunPalu sampaikan bacaan dan tafsir Surah An Naba lengkap dengan tulisan Arab, latin dan artinya.

Editor: Imam Saputro
Kompas.com
Illustrasi Berdoa Bertasbih 

28. Wakadzdzabuu bi-aayaatinaa kidzdzaabaan

Artinya: Dan mereka benar-benar mendustakan ayat-ayat Kami.

وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ كِتٰبًاۙ - ٢٩

29. Wakulla syay-in ahsaynaahu kitaabaan

Artinya: Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu Kitab (buku catatan amalan manusia).

فَذُوْقُوْا فَلَنْ نَّزِيْدَكُمْ اِلَّا عَذَابًا ࣖ - ٣٠

30. Fadzuuquu falan naziidakum illaa ‘adzaabaan

Artinya: Maka karena itu rasakanlah! Maka tidak ada yang akan Kami tambahkan kepadamu selain azab.

Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah An Naba Ayat 11 hingga 15, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya

Ilustrasi Berdoa
Ilustrasi Berdoa (abiumi.com)

Tafsir Surah An Naba Ayat 26 hingga 30

Ayat 26

Semua itu Kami sediakan sebagai pembalasan yang setimpal atas perbuatan buruk mereka. Ancaman Allah melalui para rasul-Nya terhadap mereka ketika di dunia benar-benar akan terbukti.

Neraka Jahanam itu disediakan sebagai balasan dari Allah yang setimpal dengan dosa dan pelanggaran yang mereka lakukan di dunia, karena setiap kejahatan dan keburukan akan dibalas dengan kejahatan dan keburukan yang setimpal. Azab yang setimpal itu diberikan karena dosa yang sangat berat yang telah mereka lakukan yaitu mempersekutukan Allah. Mereka dibakar dalam neraka Jahanam dalam waktu yang lama sekali.

Ayat 27

Mereka pantas menerima siksa Jahanam karena sesungguhnya dahulu mereka tidak pernah mengharapkan perhitungan amal di akhirat, bahkan mereka mendustakan dan menertawakan hari perhitungan itu. Jika mereka meyakini hari perhitungan, pasti mereka akan berbuat kebajikan.

Setelah menerangkan azab neraka secara garis besar dalam ayat-ayat yang lalu, maka dalam ayat-ayat berikut ini Allah menyebutkan perincian terhadap dosa itu, yaitu terbagi atas dua bagian: pertama, mereka tidak takut kepada hari perhitungan karena mengingkari kedatangannya. Oleh karena itu, mereka tidak takut melakukan pelanggaran-pelanggaran itu sesuai dengan ajakan hawa nafsunya. Kedua, mereka mendustakan ayat-ayat Allah dan apa yang disebutkan dalam Al-Qur'an tentang kewajiban mentauhidkan Allah sesuai dengan seruan para rasul serta mempercayai hari kebangkitan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved