Mengenal Metode Penentuan Awal Ramadhan, Apa Itu Hisab, Apa Itu Rukyatul Hilal untuk Sidang Isbat?

Mengenal dua metode penentuan awal Ramadhan 2022, apa itu hisab apa itu rukyatul hilal? 

Editor: Imam Saputro
TRIBUNNEWS / DANY PERMANA
Pengurus Nahdatul Ulama saat memantau hilal dari lantai 32 pusat perbelanjaan Season City, Jakarta, Senin (8/7/2013), untuk memutuskan awal Ramadhan 1434 H. 

TRIBUNPALU.COM - Mengenal dua metode penentuan awal Ramadhan 2022, apa itu hisab apa itu rukyatul hilal? 

Bulan suci Ramadhan tahun 2022 segera tiba.

Di bulan tersebut, umat Islam akan menjalani ibadah puasa selama satu bulan penuh, kapan puasa dimulai?

simak dua metode penentuan awal Puasa Ramadhan 2022, metode hisab dan rukyat.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah mengumumkan awal Ramadhan tahun ini. Melansir laman resminya, melalui metode hisab wujudul hilal, ditetapkan bahwa 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada Sabtu (2/4/2022).

Sedangkan Nahdlatul Ulama (NU) baru akan melaksanakan pemantauan hilal atau rukyatul hilal pada 1 April mendatang.

Apabila saat pemantauan terlihat hilal, maka awal Ramadhan 1443 H akan jatuh pada Sabtu (2/3/2022), tapi jika tidak terlihat maka awal Ramdhan diputuskan jatuh pada Minggu (3/4/2022).

Adapun pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menentukan awal Ramadhan melalui sidang isbat, yang akan dilangsungkan pada Jumat (1/4/2022).

Sidang isbat ini akan mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis (hisab) dan hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan hilal (rukyatul).

Apa itu metode hisab dan rukyat?

Melansir pemberitaan sebelumnya, kalender Hijriah yang digunakan oleh umat Islam berbasis pada peredaran bulan.

Sehingga, penentuan awal bulan pada kalender Hijriah didasarkan pada penampakan hilal atau bulan sabit muda.

Ada dua metode untuk mengetahui penampakan hilal, yakni hisab dan rukyat. Kedua metode ini saling menguatkan. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

  • Hisab

Metode ini menghitung posisi benda langit, khususnya matahari dan bulan.

  • Rukyat

Dilakukan observasi benda-benda langit untuk melakukan verifikasi hasil hisab.

Sebagai informasi, hasil rukyatul hilal yang dilakukan kemudian akan dilaporkan sebagai bahan pertimbangan sidang isbat awal Ramadhan 1443 H.

Kapan awal puasa

Kapankah Puasa Ramadhan 2022 dimulai, Muhammadiyah mengumumkan mulai puasa pada 2 April, sementara BRIN menyatakan awal ramadan pada 3 April, lalu bagaimana dengan versi pemerintah?

 Jadwal puasa Ramadhan dan Hari Idul Fitri (Lebaran) 2022 menjadi yang dinanti umat Islam di Indonesia.

Sampai saat ini Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) belum menetapkan kapan jatuhnya permulaan puasa atau 1 Ramadhan 1443 Hijriah dalam kalender Masehi. Untuk menentukan permulaan Ramadhan dan Idul Fitri, Kemenag menggunakan 2 cara, yaitu hisab dan juga rukyatul hilal.

Cara penentuan awal puasa Ramadhan dan Idul Fitri oleh Kemenag dilakukan dengan perhitungan matematis dan astronomis ditambah pengamatan langsung terhadap penampakan bulan. Hasilnya akan diumumkan setelah sidang isbat. Sedangkan Muhammadiyah juga sudah membuat perkiraan Ramadhan dan Idul Fitri 1443 Hijriah.

Versi Muhammadiyah

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 1443 Hijriah akan jatuh pada 2 April 2022 dalam Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443 H.

"1 Ramadhan 1443 H jatuh pada Sabtu Pon, 2 April 2022 M," tulis maklumat tersebut.

Masih dalam maklumat yamg sama, disebutkan bahwa Ramadhan 2022 berumur 30 hari dan 1 Syawal 1443 H atau Hari Raya Idul Fitri akan jatuh pada 2 Mei 2022.

Versi BRIN

Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memprediksi 1 Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada 3 April 2022. Prediksi ini berbeda dari Muhammadiyah yang mengumumkan awal Ramadhan kemungkinan jatuh pada 2 April 2022.

Profesor riset bidang Astronomi dan Astrofisika, Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin menyampaikan, ketinggian hilal pada 1 April 2022 hanya sedikit di atas 2 derajat.

“Hilal tidak mungkin terlihat di wilayah Indonesia pada 1 April mendatang,” kata Thomas, dikutip dari situs resmi Lapan.

“Artinya, jika hilal tidak terlihat pada 1 April, maka jumlah hari pada bulan Sya’ban tahun ini akan digenapkan menjadi 30 hari.”

Thomas menyoroti bahwa penentuan awal Ramadhan, sejak 2022, telah menggunakan kriteria baru, yaitu MABIMS sebagaimana yang juga digunakan Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.

"Sejak awal 2022 Kementerian Agama mengadopsi Kriteria Baru MABIMS, yaitu tinggi bulan minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat. Dengan kriteria baru tersebut, posisi bulan di wilayah Indonesia dan negara-negara Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura (negara-negara MABIMS) belum memenuhi kriteria," ungkap Thomas.

Namun, Thomas menganjurkan agar warga menunggu keputusan resmi pemerintah melalui sidang isbat yang akan digelar pada 1 April 2022.

Versi Pemerintah

Kementerian Agama (Kemenag) akan melaksanakan sidang isbat 1 Ramadhan 1443 H pada Jumat, 1 April 2022 petang, untuk menentukan awal Ramadhan. Lokasi sidang isbat berada di Auditorium HM Rasjidi Kemenag.

Kegiatan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag.

Kepala Subdit Hisab Rukyat dan Syariah Ismail Fahmi mengatakan, sidang akan digelar secara hybrid, yakni daring dan luring.

"Sebagian peserta hadir di lokasi acara, sebagian mengikuti secara online melalui zoom meeting,” ujar Ismail, dikutip dari Kemenag, Minggu (27/3/2022).

Ismail menambahkan, hasil sidang isbat akan disiarkan langsung oleh TVRI sebagai TV Pool dan juga RRI. Begitu pun media sosial Kemenag.

"Penyampaian hasil sidang isbat juga disiarkan secara langsung melalui media sosial Kementerian Agama,” ujar Ismail.

Sementara itu, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Adib menjelaskan, sidang Isbat akan mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis (hisab) dan hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan (rukyatul) hilal.

Adib mengatakan, semua sistem sepakat bahwa ijtimak menjelang Ramadan jatuh pada Jumat, 1 April 2022 M atau bertepatan dengan 29 Syakban 1443 H sekitar pukul 13.24 WIB.

“Pada hari rukyat, 29 Syakban 1443 H, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk, berkisar antara 1 derajat 6,78 menit sampai dengan 2 derajat 10,02 menit," kata Adib.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan Puasa Ramadhan dan Idul Fitri 2022? Ini Perkiraannya" dan "Penentu Awal Ramadhan 2022, Apa Itu Metode Hisab dan Rukyat?"

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved