KKB Papua

Panglima KKB Papua Balas Dendam, Tak Terima Sahabatnya Tewas Ditembak Aparat: Tidak Ada Kompromi!

Panglima kelompok separatis di Papua melakukan aksi balas dendam usai salah satu sahabatnya tewas ditembak mati aparat.

Handover
Kelompok kriminal bersenjata pimpinan Undius Kogoya 

TRIBUNPALU.COM - Panglima kelompok separatis di Papua melakukan aksi balas dendam usai salah satu sahabatnya tewas ditembak mati aparat.

Sosok panglima kelompok separatis tersebut bernama Undius Kogoya. Baru-baru ini, ia melakukan aksi pembakaran gedung sekolah di Intan Jaya, Papua.

Tak hanya itu, Undius Kogoya juga melakukan aksi penganiayaan terhadap dua warga sipil.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dilaporkan membakar gedung sekolah satu atap SD-SMP di Hitadipa pada Rabu (30/3/2022) sore.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal di Jayapura, menyebut, peristiwa itu berlangsung sekira pukul 17.50 WIT.

Baca juga: Jenderal Andika Bolehkan Keturunan PKI Jadi TNI, PA 212 Tolak Keras: Fokus Urus KKB Aja!

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dilaporkan membakar gedung sekolah satu atap SD-SMP di Hitadipa pada Rabu (30/3/2022) sore.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal di Jayapura, menyebut, peristiwa itu berlangsung sekira pukul 17.50 WIT.

"Anggota TNI-Polri di Intan Jaya telah menyekat jalur KKB untuk masuk ke Kota Sugapa dan juga melakukan pengamanan di sekitaran objek vital," kata Kamal.

Balas Dendam

Juru bicara KKB Papua, Sebby Sambom menyebut aksi penyerangan yang dilakukan Undius Kogoya merupakan balas dendam atas tewasnya Toni Tabuni (24).

"Kami menerima laporan dari Kodap VIII Intan Jaya, Undius Kogoya (Panglima Operasi) melakukan sejumlah pembakaran. Pembakaran itu sebagai pembalasan atas tewasnya Toni Tabuni," kata Sebby Sambom.

Baca juga: Turun Gunung Cari Amunisi, Toni Tabuni Pimpinan KKB Papua Tewas Ditangan Satgas Damai Cartenz

Menurut Sebby Sambom, kelompok separatis akan menolak semua proyek pemerintah Indonesia di tanah Papua.

Hal itu termasuk pemusnahan gedung sekolah dan fasilitas umum lainnya.

"Kami siap bangkit dan berjuang. Tidak ada lagi kompromi, tidak ada sekolah, tidak ada pembangunan. Pembangunan setelah kemerdekaan, kami punya uang," katanya.

Sebelumnya Toni Tabuni ditangkap saat mencari pasokan amunisi di Kelurahan Siriwini, Kabupaten Nabire, Papua, Selasa (29/03/2022).

Toni Tabuni merupakan pimpinan KKB Papua Ndeotadi atau kelompok Dambet.

Toni tewas karena melawan saat akan ditangkap Satgas Damai Cartenz.

Saat penangkapan terjadi, Toni berada di Nabire diduga untuk mencari pasokan amunisi.

"Kita duga dia lagi turun untuk cari amunisi," kata Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani melalui pesan singkat, Rabu (30/3/2022).

Baca juga: KKB Papua Mengamuk Usai Penembakan Toni Tabuni, Bakar Sekolah dan Aniaya Guru di Intan Jaya

Namun, saat ditangkap, Toni Tabuni yang tengah bersama rekannya, Kais Tabuni (25), belum sempat bertransaksi.

Pihaknya masih mendalami jejak kasus kejahatan yang melibatkan Toni Tabuni.

Termasuk, keterlibatannya dalam penembakan mantan Kabinda Papua di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, yang terjadi pada 25 April 2021.

"Itu masih didalami, tapi yang pasti dia terlibat karena dia berasal dari Kelompok Dambet," kata dia. (*)

(Tribun-Papua.com/TribunPalu.com)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved