'Damai' Tarik Pasukan di Ukraina, Rusia Malah Sisipkan Ranjau di Tubuh Mayat hingga Rumah Warga
Pasukan Rusia yang mundur menciptakan bencana total di luar ibu kota saat mereka meninggalkan ranjau di seluruh wilayah termasuk di sekitar rumah.
TRIBUNPALU.COM - Konflik antara Rusia dan Ukraina makin memanas.
Hingga saat ini masih belum ada tanda peperangan akan berakhir.
Krisis di Ukraina pun masih berlanjut.
Konflik berkecamuk di kawasan tersebut setelah Rusia menyerang Ukraina.
Kedua negara terlibat dalam persaingan sengit untuk mempertahankan wilayahnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memperingatkan rakyatnya pada Sabtu pagi (2/4/2022).
Pasukan Rusia yang mundur menciptakan bencana total di luar ibu kota saat mereka meninggalkan ranjau di seluruh wilayah termasuk di sekitar rumah.
Dia mengeluarkan peringatan itu ketika krisis kemanusiaan di Kota Mariupol yang terkepung semakin dalam, dengan pasukan Rusia memblokir operasi evakuasi untuk hari kedua berturut-turut.
Rusia terus menarik beberapa pasukan darat dari daerah sekitar Kyiv, setelah mengatakan awal pekan ini akan mengurangi aktivitas militer di dekat ibu kota Ukraina dan Kota Chernihiv.
“Mereka memasang ranjau di seluruh wilayah. Mereka memasang ranjau di rumah, bahkan di mayat orang-orang yang terbunuh,” kata Zelenskyy dalam video pidato malamnya kepada bangsa Ukraina, seperti dikutip Channel News Asia. "Ada banyak bahaya lainnya".
Militer Ukraina mengatakan, telah merebut kembali 29 pemukiman di wilayah Kyiv dan Chernihiv.
Namun, Ukraina dan sekutunya memperingatkan, Rusia tidak mengurangi eskalasi untuk mempromosikan kepercayaan di meja perundingan, seperti yang Morkos klaim.
Tetapi, malah memasok dan memindahkan pasukannya ke timur Ukraina.
Gerakan-gerakan itu tampaknya merupakan persiapan untuk serangan intensif di wilayah Donbas yang sebagian besar berbahasa Rusia di timur Ukraina, yang mencakup Mariupol.
Zelenskyy memperingatkan, pertempuran sulit di depan saat Rusia mengerahkan pasukan. “Kami sedang mempersiapkan pertahanan yang lebih aktif lagi,” ujarnya.
Hasil Perundingan di Istanbul
Pertemuan pihak Ukraina dan Rusia di Istanbul, Turki Selasa (29/3/2021), berlangsung dengan lancar.
Tak seperti sebelumnya, pembicaraan kali ini telah menghasilkan perkembangan signifikan.
Terutama terkait rencana pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Dilansir TribunWow.com dari media Rusia TASS, Selasa (29/3/2022), kepala delegasi Rusia, Ajudan Presiden Vladimir Medinsky menilai pembicaraan Rusia-Ukraina bersifat konstruktif
Dia mengatakan Moskow akan membuat dua langkah de-eskalasi.
Satu diantaranya menawarkan untuk mengadakan pertemuan antara Putin dan Zelensky.
Pertemuan itu digelar bersamaan dengan penandatanganan perjanjian damai oleh Kementerian Luar Negeri mereka.
Pada langkah lain, pasukan Rusia akan secara drastis mengurangi aktivitas mereka di sekitar Kiev dan Chernigov.
Adapun pembicaraan itu seharusnya berlangsung dua hari yakni pada tanggal 29 dan 30 Maret.
Namun, sumber-sumber di delegasi Rusia dan Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan sesi itu telah berakhir dan pertemuan pada hari Rabu dibatalkan.
Berikut rangkuman poin-poin penting dalam perundingan damai tersebut.
Dua Langkah De-eskalator
Medinsky mengaku telah menerima dari perwakilan Zelensky tentang kejelasan posisi Ukraina.
Proposal dari Kiev, akan dipelajari dalam waktu dekat dan dilaporkan kepada presiden, dan kemudian Moskow akan kembali dengan tanggapan.
Selain itu, Rusia akan mengalah dan melakukan dua langkah di bidang politik dan militer untuk mengurangi konflik.
Langkah pertama adalah Rusia menawarkan untuk memajukan kemungkinan pertemuan antara para pemimpin negara.
Awalnya Putin dan Zelensky seharusnya bertemu setelah Kementerian Luar Negeri mereka menandatangani perjanjian damai, sekarang kedua acara ini diusulkan untuk diadakan secara bersamaan.
Langkah kedua diumumkan oleh Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin.
"Seiring pembicaraan beralih ke persyaratan praktis, Kementerian Pertahanan Rusia telah memutuskan untuk secara drastis mengurangi aktivitas militer menuju Kiev dan Chernigov," kata Fomin.
Proposal Ukraina
Medinsky mengatakan proposal tertulis Ukraina berisi larangan produksi dan penyebaran senjata pemusnah massal, serta larangan penyebaran pangkalan militer asing di Ukraina.
Dia kemudian mengatakan bahwa Kiev juga menyiratkan penolakan untuk mengejar kembalinya Krimea dan Sevastopol ke Ukraina dengan kekuatan militer.
Alexander Chaly, anggota delegasi Kiev, mengatakan bahwa Ukraina setuju untuk mengadopsi status netral dan non-nuklir jika diberikan jaminan keamanan.
Isi dan bentuk kesepakatan tersebut dituntut harus serupa dengan Pasal 5 dari Perjanjian Atlantik Utara.
Jaminan tersebut harus mencakup bantuan militer dan penetapan daerah larangan terbang setelah tiga hari konsultasi untuk mencari solusi diplomatik.
Para penjamin, dapat mencakup anggota tetap Dewan Keamanan PBB (termasuk Rusia), serta Jerman, Israel, Italia, Kanada, Polandia, dan Turki.
Menurut kepala faksi parlemen dari partai Hamba Rakyat yang berkuasa di Ukraina, David Arakhamiya, jaminan mereka tidak akan mencakup Krimea dan Donbass.
Kiev juga menuntut agar negara-negara penjamin membantu Ukraina bergabung dengan Uni Eropa sesegera mungkin.(*)

:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/gedung-teater-di-mariupol-ukraina-yang-disebut-pemerintah-ukraina-dibombardir-pasukan-rusia.jpg)
:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/KDA-Jon.jpg) 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/ayah-jerome-polin.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/Randi-tewas.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/fuas90u-f0s9a-u90fas-u90fasfasafs.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/vonis-harvey-moeis.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/Astra-agro-01.jpg)