KKB Papua

'Jangan Main-main dengan Kami', KKB Papua Ngaku Haus Darah hingga Beri Pesan Khusus untuk TNI-Polri

Kelompok separatis di Papua terus menebar teror melalui ancaman-ancama yang disampaikan untuk warga sipil maupun aparat keamanan.

Facebook/TPNPB
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. 

TRIBUNPALU.COM - Kelompok separatis di Papua terus menebar teror melalui ancaman-ancama yang disampaikan untuk warga sipil maupun aparat keamanan.

Baru-baru ini, kelompok separatis memberi sinyal bakal terus melanjutkan ulahnya di wilayah Papua.

Bahkan, juru bicara KKB Papua Sebby Sambom terang-terangan menyebut anggotanya saat ini sedang haus darah.

“Kami sudah mulah haus darah manusia, oleh karena itu kami tegaskan sekali lagi bahwa Pemerintah Indonesia jangan main-main dengan kami Bangsa Papua,” ujar Sebby Sambom dalam keterangan tertulis yang disebarkan melalui akun media sosial.

Baca juga: Kirim Peringatan, Petinggi KKB Papua Ungkit Soal Kanibalisme: Ayah Saya Dansa dengan Daging Manusia

Dalam keterangannya, Sebby Sambom meminta TNI-Polri untuk tidak melakukan kegiatan apapun di wilayah Kabupaten Yalimo.

Hal itu ia sampaikan sebagai respon atas kasus pembunuhan terhadap keluarga seorang prajurit TNI di daerah tersebut.

"TNI-POLRI jangan ciptakan konflik di Yalimo. Karena, orang Yali di Yalimo tidak takut TNI-Polri dan mereka tunggu komanda revolusi total," ucapnya.

2 Simpatisan KKB Papua Menyerahkan Diri

Natalis Watora (25) dan Engel Feneteruma (31) merupakan dua simpatisan Tentara Pembebasan Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Kodap XII Kaimana-Kuri, menyadarkan diri kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pernyataan secara sukarela tersebut dikeluarkan di Koramil 1804-07/Kambrauw, Distrik Kambrauw, Kabupaten Kaimana, Papua Barat, Kamis 31 Maret kemarin.

Proses penyerahan diri tersebut didampingi langsung oleh Kepala Distrik Kambrauw, Barent Tumanat dan diterima oleh Danramil 1804-07/Kambrauw Kapten Inf Frans Aboda.

Tak hanya itu, kedua orang tersebu juga membawa barang bukti berupa dua mata panah, dua buah peluru senapan angin kaliber tiga milimeter dan lainnya.

Kedua simpatisan TPNPB-OPM Kodap XII Kaimana-Kuri tersebut, berasal dari Kampung Rauna.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunPapuaBarat.com, penyerahan diri tersebut berawal dari kedua pelaku lari dari kelompok Jonair Waga, Sabtu (2/4/2022).

Selain kedua orang tersebut, terdapat beberapa simpatisan lain yang rencananya akan melakukan aksi di pertigaan masuk TPU kurang lebih 200 meter sebelah barat Yonif 764/IB.

Baca juga: Bos KKB Papua Berapi-api Merasa Dituduh, Beri Ancaman Serius ke Pemerintah: Kami Mulai Haus Darah!

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved