KKB Papua

KKB Papua Ngamuk! Rumah Warga Tiba-tiba Dihujani dengan Tembakan untuk Balas Dendam

Aksi brutal kembali dilakukan kelompok separatis di Papua. Kali ini, mereka menjadikan warga sipil sebagai sasaran teror.

Handover
KKB Papua 

TRIBUNPALU.COM - Aksi brutal kembali dilakukan kelompok separatis di Papua.

Kali ini, mereka menjadikan warga sipil sebagai sasaran teror.

Insiden pembakaran dan penembakan rumah warga sipil terjadi di Kabupaten Puncak, Papua.

Diduga, aksi itu dilakukan kelompok separatis sebagai balas dendam tewasnya salah satu anggota mereka.

Baca juga: KKB Papua Ketakutan, Usai Sebut Markasnya Dibombardir, Kini Tuding TNI-Polri Pakai Senjata Kimia

Seperti diketahui, salah satu anggota kelompok separatis bernama Ali Teu Kogoya tewas ditembak aparat, Senin (4/4/2022).

Selain membakar rumah warga, Kelompok Kriminal Bersenjata juga melepas tembakan ke arah perumahan warga yang membuat warga ketakutan.

Akibat tembakan dan pembakaran oleh KKB, warga di Kampung Kimak memilih untuk mengamankan diri ke polres dan koramil di Kota Ilaga.

Hingga Rabu (6/4/2022) malam, personel gabungan TNI-Polri disiagakan di sejumlah titik untuk mengantisipasi Kelompok Kriminal Bersenjata masuk ke Kota Ilaga.

Ali Kogoya Ditembak Mati

Ali Kogoya ditembak mati karena mencoba memata-matai pergerakan TNI/Polri yang menjaga keamanan Papua.

Ali Kogoya ini adalah seorang intelijen teroris KKB di Papua.

Anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Ali Teu Kogoya ditembak mati ketika sedang mengamati pos keamanan di Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (3/4/2022).

Posisi tewasnya Ali Teu Kogoya yang diduga kuat adalah anggota KKB pimpinan Lekagak Telenggen tersebut yakni 200 meter dari pos keamanan aparat.

Baca juga: Tak Puas Tuduh TNI-Polri Pakai Bom Mortir, Kini KKB Papua Sebut Indonesia Gunakan Senjata Kimia!

"TKP itu tidak jauh dari pos keamanan dan Polsek, kalau garis lurus itu cuma 200 meter saja," kata Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani, Senin (4/4/2022).

Ali Teu Kogoya sedang mengamati pos keamanan ketika dirinya ditangkap oleh petugas.

Karena berupaya melawan dan menembak petugas, anggota KKB itu pun tewas ditembak.

"Tentunya kalau dia sedang di situ ada yang sedang diamati," kata dia.

Faizal menjelaskan, wilayah tersebut juga diduga pernah menjadi lokasi sasaran KKB.

"Kejadian satu bulan lalu yang masyarakat kena tembak itu juga di daerah situ," kata Faizal.

Senjata api jenis FN 46 Diamankan

Satu persatu anggota KKB di Papua yang enggan kembali ke pangkuan ibu pertiwi ditembak mati.

Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz menembak mati anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bernama Ali Teu Kogoya (35 th), di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (3/4/2022).

"Benar ada penembakan yang menewaskan anggota KKB di Ilaga, Minggu," kata Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri dikutip dari Antara, Senin (4/4/2022).

Anggota KKB itu ditembak petugas karena berusaha melawan dan menembak petugas saat hendak ditangkap.

Ali Kogoya, anggota KKB Kuyawage membawa sepucuk senjata api jenis FN 46 AK dengan nomor seri EA 1520077 yang berisi dua butir peluru di dalam magazin.

Baca juga: KKB Papua Mendadak Sebut TNI-Polri Tembakan Senjata Kimia, Sang Bos Marah-marah: Itu Mematikan!

Fakhiri mengatakan, jenazah Ali Kogoya kemudian dibawa ke Puskesmas Ilaga, sementara petugas mengamankan barang bukti berupa senjata api jenis FN 46 di Polres Puncak.

Dia menambahkan, berdasarkan laporan yang diterima, senjata api yang dibawa Kogoya berasal dari Undius Kogoya.

Ali Kogoya diketahui bergabung dengan Kelenak Telenggen di Ilaga, Kabupaten Puncak.

Belum lama ini, Satgas Cartenz juga menembak dua anggota KKB di Nabire yakni Toni Tabuni (24) dan An. Kais Tabuni (25).

Toni Tabuni terpaksa dilumpuhkan hingga tewas karena saat ditangkap ia melakukan perlawanan.

Daftar kejahatan Toni Tabuni disebut cukup banyak karena ada sembilan laporan polisi yang melibatkan dirinya.

Salah satunya adalah, kasus penembakan mantan Kepala BIN Daerah Papua di Beoga, Kabupaten Puncak, pada 25 April 2021.(*)

Sumber: Kompas TV
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved