Tangisan Fraksi PDIP Saat SBY Naikkan Harga BBM Rp200 Dibalas Telak Oleh Demokrat, Salahkan Jokowi
Partai Demokrat kini balas kelakukan anggota Fraksi PDIP saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jadi presiden RI.
"2beer! Kok ga nangis lagi kek waktu masa SBY naikin 200 perak? Loh loh kok sekarang malah kamu yang Acc?," ungkap warganet melalui akun Twitter @tubirfess dikutip pada Rabu (30/3/2022)
Cuitan tersebut mendapat puluhan ribu respon dari warganet.
Alhasil, Puan menjadi bahan gunjingan.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, rakyat Indonesia tidak butuh aksi-aksi yang menimbulkan kehebohan dan terkesan mencari sensasi belaka.
Apalagi aksi itu tanpa ada perubahan secara signifikan dalam substansi kebijakan maupun kinerja.
Hal ini disampaikan Herzaky merespons teguran Jokowi kepada para menterinya terkait persoalan minyak goreng dan kenaikan harga Pertamax dalam sidang kabinet paripurna yang videonya ditayangkan ke publik.
"Rakyat butuh minyak goreng dan bahan pokok tersedia, dengan harga terjangkau. Bahan bakar minyak tersedia dan harganya tidak melonjak.
Kalau semprot sana-sini, tanpa ada perubahan dan solusi atas kesulitan yang dihadapi rakyat, ya, buat apa?" kata Herzaky dalam keterangan tertulis, Kamis (7/4/2022).
Herzaky berpendapat, teguran yang diumbar ke publik justru mencerminkan Jokowi seolah menyalahkan para pembantunya atas ketidakmampuan pemerintah memastikan sembako dan BBM tersedia dengan harga terjangkau.

Padahal, Herzaky mengingatkan, Jokowi sendiri yang pernah menegaskan bahwa tidak ada visi dan misi menteri, yang ada hanya visi dan misi presiden.
"Semua kegagalan dan keberhasilan pemerintahan saat ini, adalah tanggung jawab presiden. Menteri hanya pelaksana, pembantu presiden," ujar dia.
Sebelumnya, Jokowi lagi-lagi memerintahkan menterinya untuk sensitif dan memiliki sense of crisis.
Sebab, naiknya harga sejumlah komoditas pokok beberapa waktu terakhir menyebabkan situasi masyarakat menjadi sulit.
Hal ini Jokowi sampaikan saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna bersama para menteri di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/4/2022).
"Sikap-sikap kita, kebijakan-kebijakan kita, pernyataan-pernyataan kita harus memiliki sense of crisis, harus sensitif terhadap kesulitan-kesulitan rakyat," kata Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (6/4/2022).