Jokowi Tak Mau Keluarkan Rusia dari G20, Media Asing Ini Bongkar Jasa Uni Soviet Pada Indonesia

Media Australia ABC News Australia menyoroti hubungan Indonesia dengan Uni Soviet di masa lalu.

GETTY IMAGES via BBC INDONESIA
Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) mendengarkan Presiden Indonesia Joko Widodo (kiri) selama pertemuan mereka di Sochi, Rusia, 18 Mei 2016. 

TRIBUNPALU.COM - Indonesia ikut terkena dampak dari invasi Rusia ke Ukraina.

Seperti diketahui Indonesia akan menjadi tuan rumah G20 di Bali pada bulan November tahun ini.

Sementara itu, Kedutaan Besar Rusia telah mengisyaratkan rencana Presiden Vladimir Putin untuk hadir.

Banyak negara anggota G20, yang terdiri dari ekonomi utama dunia, telah meminta Indonesia untuk tidak mengundang Putin.

Faktanya, Presiden AS Joe Biden mengatakan Rusia harus dikeluarkan dari G20.

Tetapi jika Indonesia tidak setuju, maka Ukraina juga harus diundang ke KTT opsi yang sedang dipertimbangkan Indonesia.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison juga mendesak Indonesia untuk menolak kehadiran Putin di sana, dengan mengatakan itu akan menjadi "langkah yang terlalu jauh".

Baca juga: AS Ancam Tak Hadir di G20 Jika Ada Rusia,Tak Disangka Begini Respon Santai Indonesia

Rusia telah dikeluarkan dari badan-badan internasional sebelumnya, Rusia dikeluarkan dari G8, sekarang G7, atas pencaplokan Krimea pada tahun 2014.

Lalu, Australia mengancam akan mengeluarkannya dari G20 tahun itu sebagai tanggapan atas jatuhnya MH17.

Terlepas dari tekanan dari para pemimpin dunia dan serangan Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.

Indonesia mengatakan ingin tetap tidak memihak dan Putin masih dipersilakan untuk hadir.

Indonesia yang menjadi pemimpin G20 tahun ini memiliki 'tugas' untuk "mengundang semua anggota,"kata Dian Triansyah Djani dari Kementerian Luar Negeri.

Menanggapi hal itu, media Australia ABC News Australia menyoroti hubungan Indonesia dengan Uni Soviet di masa lalu sebagai salah satu faktornya.

Mengutip pendapat, Sejarawan Triyana Bonnie Triyana mengatakan kedekatan historis antara Indonesia dan bekas Uni Soviet, yang merentang sejak 1950-an, telah memengaruhi posisi Indonesia dalam krisis Ukraina sekarang.

Selain mendukung pencalonan Indonesia sebagai anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa di masa lalu.

Halaman
12
Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved