Mahasiswa Sulsel Ditangkap Polisi Saat Demo Diduga Diperlakukan Tak Manusiawi, Dipaksa Tes Urine
mahasiswa yang ditahan di halaman kantor Satuan Brimob Polda Sulsel diduga mengalami perlakuan yang tidak manusiawi
"Segera membebaskan seluruh peserta aksi yang masih ditahan di Kantor Satuan Brimob Polda Sulsel," tegasnya.
Kemudian meminta kapolri untuk mengevaluasi dan menindak tegas jajaran Polda Sulsel yang melakukan penangkapan, pengejaran dan tindakan yang tidak terukur dalam penanganan peserta aksi demonstrasi.
"Komnas HAM agar melakukan investigasi terhadap dugaan pelanggaran HAM oleh aparat Satuan Brimob Polda Sulsel yang menghalang-halangi pemenuhan hak bantuan hukum dan melakukan penangkapan tanpa alasan yang jelas," tuturnya.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), agar memantau dan ikut mendesak atas penangkapan anak dibawah umur.
Sementara Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando KS mengatakan pihaknya telah memulangkan sejumlah orang yang ditangkap.
Mereka yang dipulangkan kata dia, yang dianggap tidak terbukti melakukan tindak pidana.
"Yang diamankan 64 orang, sembilan diantaranya terindikasi narkoba dan tiga lainnya memiliki, menyimpan atau menguasai senjata tajam berupa busur atau anak panah," ujar Lando.
"Sedangkan yang lainnya dipulangkan karena tidak cukup bukti melakukan tindak pidana,," sambungnya.
Sebelum dipulangkan, lanjut Lando, mereka yang ditangkap sebelumnya lebih dahulu mendapatkan arahan.
"Sebelum dipulangkan, Kapolrestabes Makassar menasehati mereka agar fokus pada kuliah, tidak menyia-nyiakan harapan orang tua, jangan ikut ikutan," jelasnya.
"Menyampaikan aspirasi itu dijamin Konstitusi atau Undang- Undang namun tetap sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tidak merugikan kepentingan umum," lanjut Lando menjelaskan.
Selain itu, mereka yang dipulangkan juga membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya.
"Mereka membuat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya, wajib lapor serta dilakukan cross cuek kepada Universitas apakah benar yang bersangkutan benar benar mahasiswa sebagaimana pengakuan atau tidak," tuturnya.
Sekedar diketahui, unjuk rasa Senin kemarin diwarnai kericuhan di DPRD Sulsel.
Sejumlah pemuda yang disinyalir penyusup aksi damai itu memprovokasi dengan lemparan batu.