Penetapan Tersangka Pengeroyok Ade Armando Tidak Tepat, Polisi Salahkan Aplikasi Pendeteksi Wajah
Pihak kepolisian mengakui telah salah menetapkan seorang tersangka dalam kasus pengeroyokan Ade Armando.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Budi tegas menyatakan dirinya bukan lah pelaku pemukulan Ade Armando.
Budi bahkan tidak tahu ada aksi demo di Jakarta.
Saat aksi demo terjadi, Budi mengaku sedang sibuk mendampingi acara milik Ibu Bupati Way Kanan.
"Seharian saya jaga sound sistem acara Bu Bupati dari pagi, banyak saksinya, saya juga ambil video acara itu," kata Budi.
Budi bercerita, setelah acara selesai ia pulang ke rumah orangtuanya lalu beristirahat.
"Benar enggak tahu, Mas. Tahunya ada demonstrasi itu pas kawan saya nelepon sore abis buka puasa," ujarnya.
Budi mengaku setelah aksi pengeroyokan terjadi, ia menerima banyak video dari kenalannya yang menampilkan detik-detik pemukulan Ade Armando.
"Saking banyaknya yang nanya, kuota internet saya sampai habis itu," kata Budi.
Kru kamera Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) bernama Indra Jaya Putra sempat melihat bagaimana awal pegiat media sosial Ade Armando dikeroyok oleh sejumlah orang.
Menurut kesaksian Indra, provokator pemukulan Ade Armando adalah ibu-ibu.
Dikutip TribunWow.com dari WARTAKOTAlive.com, Indra juga mengiyakan bahwa pelaku pemukulan bukanlah mahasiswa atau massa dari BEM SI.
“Saya ingat betul, itu bukan mahasiswa, Karena saat itu, kelompok mahasiswa sudah mulai mundur ke arah Senayan," kata Indra.
"Sementara yang mengeroyok ini ngumpulnya di arah ke Palmerah."
Indra bercerita, sebelum pemukulan terjadi, Kapolri telah meminta massa meninggalkan lokasi demo dan massa menurut.
Pada saat yang sama Indra dan kru PIS lainnya hendak melakukan wawancara dengan Ade Armando sebelum pergi dari lokasi.