Bacaan dan Tafsir Surah Al Insan Ayat 16 hingga 20, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya

Berikut ini TribunPalu sampaikan bacaan dan tafsir surah Al Insan lengkap dengan tulisan Arab dan latinnya.

Editor: Imam Saputro
Sajian Sedap
Membaca Al Quran 

Pada ayat-ayat berikut ini, Allah menerangkan pula makanan dan minuman yang dihidangkan kepada mereka berbagai bentuk, bejana yang terbuat dari perak juga sejumlah gelas yang sangat bening laksana kaca yang berkilauan. Bejana dan gelas-gelas itu bening sekali seolah-olah kaca yang sangat indah dan tinggi sekali nilainya. Hadis riwayat Ibnu Abi hatim dari Ibnu 'Abbas menerangkan sebagai berikut: Tidak ada sesuatu pun dalam surga, melainkan di dunia telah dianugerahkan Allah kepadamu sesuatu yang mirip dengan itu, kecuali botol-botol yang terbuat dari perak. (Riwayat Ibnu Abi hatim dari Ibnu 'Abbas). Dalam sebuah ayat lain disebutkan pula: Kepada mereka diedarkan piring-piring dan gelas-gelas dari emas, dan di dalam surga itu terdapat apa yang diingini oleh hati dan segala yang sedap (dipandang) mata. Dan kamu kekal di dalamnya. (az-Zukhruf/43: 71)

Ayat 17

Di dalam surga itu mereka mendapat suguhan minuman yang jenisnya di antaranya seperti yang disebut pada ayat ini. Dan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe, yang pastilah berbeda dengan rasa jahe yang ada di dunia. Karena air minum tersebut yang didatangkan dari sebuah mata air di surga yang dinamakan Salsabìl.17-18. Di dalam surga itu mereka mendapat suguhan minuman yang jenisnya di antaranya seperti yang disebut pada ayat ini. Dan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe, yang pastilah berbeda dengan rasa jahe yang ada di dunia. Karena air minum tersebut yang didatangkan dari sebuah mata air di surga yang dinamakan Salsabìl.

Kemudian disebutkan jenis minuman yang dihidangkan di surga, yakni mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya jahe. Maksudnya penduduk surga disuguhi minuman yang terbuat dari zanjabil, yakni sejenis tumbuhan yang lezat cita-rasanya dan tumbuh di daerah Timur Tengah dahulu kala. Biasanya zanjabil digunakan untuk wangi-wangian dan orang-orang Arab menyukainya. Ada pula yang mengatakan nama dari Bait Ma'ruf. Menurut Ibnu 'Abbas, minuman, makanan, mata air, buah-buahan, dan lain-lain dalam surga yang disebutkan Al-Qur'an, satu pun tidak ada tandingannya. Kesamaan hanya pada namanya, sedangkan rasanya jauh lebih lezat.

Ayat 18

Di dalam surga itu mereka mendapat suguhan minuman yang jenisnya di antaranya seperti yang disebut pada ayat ini. Dan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe, yang pastilah berbeda dengan rasa jahe yang ada di dunia. Karena air minum tersebut yang didatangkan dari sebuah mata air di surga yang dinamakan Salsabìl.19. Setelah diuraikan apa yang disajikan di surga, kini dijelaskan siapa yang menyajikan hidangan tersebut. Dan mereka dikelilingi oleh para pemuda-pemuda yang tetap muda sambil membawa hidangan dan menawarkan pelayanan. Apabila kamu wahai penghuni surga, melihatnya dari arah mana saja melihatnya, akan kamu kira mereka, bukan anak muda melainkan mutiara yang bertaburan karena keindahan dan kebeningan penampilan mereka.

Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa minuman ini didatangkan dari sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil. Mereka minum campuran zanjabil yang berasal dari sebuah sungai yang bernama salsabil. Perkataan ini sendiri dalam bahasa Arab berarti 'minuman atau makanan yang lezat dan juga berarti 'mata air yang mengalir. Akan tetapi, mufasir Ibnu 'Arabi menegaskan, "Aku tidak mendengar satu perkataan pun seperti salsabil ini melainkan di dalam Al-Qur'an saja." Dari keterangan di atas, kita hanya dapat menyimpulkan bahwa nama seperti salsabil, zanjabil, dan sebagainya diberikan keterangan sedemikian rupa yang tidak ada bandingannya dengan yang ada di dunia. Mengenai surga, kita telah yakin bahwa dia adalah sesuatu yang baik dan penuh nikmat yang mata belum pernah melihatnya, telinga belum pernah mendengarnya. Oleh karena itu, kita tak dapat memastikan apakah betul-betul demikian makna yang dikehendaki ayat di atas.

Ayat 19

Setelah diuraikan apa yang disajikan di surga, kini dijelaskan siapa yang menyajikan hidangan tersebut. Dan mereka dikelilingi oleh para pemuda-pemuda yang tetap muda sambil membawa hidangan dan menawarkan pelayanan. Apabila kamu wahai penghuni surga, melihatnya dari arah mana saja melihatnya, akan kamu kira mereka, bukan anak muda melainkan mutiara yang bertaburan karena keindahan dan kebeningan penampilan mereka.20. Dan di samping para pelayan yang menakjubkan, maka apabila engkau melihat keadaan di sana yaitu di surga, niscaya engkau akan melihat berbagai macam kenikmatan yang sempurna dan kerajaan yang besar, luas tanpa batas yang belum pernah terlintas dalam benak manusia.

Kemudian dilanjutkan lagi bahwa penduduk surga dikelilingi pelayan-pelayan surga yang muda belia untuk selamanya. Para pelayan itu datang dan berkeliling guna melayani segala keperluan sesuai dengan permintaan penduduk surga. Mereka tetap muda, cerah, dan berseri-seri dan tidak pernah jemu dan lelah melayani penghuni surga. Begitu menarik wajah pelayan itu, cerah dan gembira, sehingga yang memandangnya melihat bagaikan mutiara bertebaran.

Ayat 20

Dan di samping para pelayan yang menakjubkan, maka apabila engkau melihat keadaan di sana yaitu di surga, niscaya engkau akan melihat berbagai macam kenikmatan yang sempurna dan kerajaan yang besar, luas tanpa batas yang belum pernah terlintas dalam benak manusia.21. Hidangan dan pelayan sudah dijelaskan kini giliran dijelaskan tentang pakaian para penghuni surga. Mereka berpakaian sutera halus yang berwarna hijau dan sutera tebal dan juga memakai gelang terbuat dari perak masing-masing sesuai dengan kedudukannya, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih dan suci yang benar-benar berbeda dengan minuman selainnya.

Apabila penduduk surga melihat keadaan di surga, niscaya ia akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar. Kalau dilihat surga itu menurut penuturan ayat ini bagaikan sebuah kerajaan besar yang tiada taranya, sehingga banyak penafsiran yang saling berbeda tentang pengertian kerajaan besar itu. Yang terpenting bagi kita ialah beriman dan percaya tentang adanya surga yang tidak dapat dilukiskan.

(TribunPalu/Hakim)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved