Bangkep Hari Ini
Ada Mitos Angkut Jenazah Dapat Sial Picu Mayat ‘Naik’ Ojek di Banggai Kepulauan
Video viral jenazah diangkut dengan sepeda motor lantaran tidak adanya mobil jenazah di Puskesmas Bulagi, Kecamatan Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah
Penulis: Asnawi Zikri | Editor: Haqir Muhakir
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Asnawi Zikri
TRIBUNPALU.COM, BANGGAI - Video viral jenazah diangkut dengan sepeda motor lantaran tidak adanya mobil jenazah di Puskesmas Bulagi, Kecamatan Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah ternyata punya masalah lain.
Ada mitos di sebagian masyarakat Bulagi bahwa mobil yang dipakai untuk tumpangan jenazah akan mendatangkan kesialan.
Kondisi inilah sehingga jenazah Rusdin Molunggui terpaksa dibawa ke rumah duka di Desa Oluno, Kecamatan Bulagi dengan sepeda motor atau ojek.
Hal ini diungkapkan Kapolsek Bulagi Ipda Muh Ruhil Newton Sugiarto seusai pemakan almarhum Rusdin Molunggui, Senin (25/4/2022).
Ia mengungkapkan, mitos di sebagian masyarakat bila memberikan tumpangan pada jenazah akan mendatangkan kesialan seperti usahanya bisa terganggu bahkan bangkrut.
Baca juga: Hari Pertama Pasar Murah di Korem Tadulako, Warga Serbu Pedagang Minyak Goreng Curah
Apalagi kendaraan itu sehari-harinya untuk angkutan umum maka dipercaya tidak akan dinaiki oleh penumpang.
Stigma inilah yang masih melekat kuat di sebagian masyarakat dan dijadikan pegangan, sehingga saat itu pemilik kendaraan enggan memberikan tumpangan pada jenazah walaupun dalam keadaan darurat.
Sebab, saat itu, sebelum jenazah Almarhum Rusdin Molunggui dibawa dengan sepeda motor, pihaknya sempat berupaya mencari kendaraan jenis pikap untuk kelancaran pemulangan jenazah.
“Namun usaha itu sia-sia lantaran semua pemilik mobil pikap yang ditemui tidak ada mengizinkan kendaraannya mengantar jenazah meskipun akan dibayar sewa jasa angkutan,” ungkap mantan Ruhil.
Selain itu, jenazah Almarhum Rusdin Molunggui terpaksa dibawa pulang pakai ojek lantaran mobil jenazah Puskesmas Bulagi dalam keadaan rusak. Begitupun dengan beberapa mobil jenazah lainnya yang terdekat.
Kata Ruhil, Puskesmas Bulagi juga telah menghubungi Puskesmas terdekat seperti Puskesmas Sabang, Bulagi Utara, dan Puskesmas Lolantang, Bulagi Selatan.
“Namun usaha itu tidak membuahkan hasil lantaran gangguan jaringan telepon dan internet,” tuturnya.
Pada pemakaman Almarhum Rusdin Molunggui, Ruhil yang dipercaya memberikan sambutan mewakili keluarga mengimbau masyarakat bijak menggunakan media sosial, serta tetap menjaga situasi kondusifitas dan terhindar dari gangguan Kamtibmas.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Rabu 27 April 2022: 27 Wilayah di Indonesia Ini Waspada Potensi Cuaca Ekstrem
Sebelumnya, video jenazah dibawa pulang dengan sepeda motor (ojek) viral di media sosial.
Video itu ditanggapi beragam warganet. Betapa tidak, mobil ambulans tidak ada sehingga jenazah terpaksa dibonceng dengan ojek.
Peristiwa itu terjadi di Puskesmas Bulagi, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Minggu (24/4/2022) sore.
Kepala Puskesmas Bulagi, Heliawati Marlapan menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.30 Wita.
Saat itu, pasien dibawa ke UGD Puskesmas Bulagi dalam keadaan gawat darurat.
Pasien langsung mendapatkan pelayanan sesuai dengan SOP yang diberlakukan.
"Namun, nyawa pasien tak dapat ditolong," ungkapnya saat dihubungi awak media, Minggu (24/4/2022) malam.
Ia menyatakan, jenazah terpaksa dibawa pulang pakai sepeda motor lantaran mobil jenazah Puskesmas Bulagi dalam kondisi rusak.
Kata dia, pihaknya telah berupaya menghubungi Pemerintah Kecamatan Bulagi, namun mobil jenazahnya juga rusak.
Setelah itu, pihaknya menghubungi ke Desa Sabang, tapi terkendala jaringan telepon.
"Kami kemudian menghubungi Sinode yang memiliki mobil ambulans, namun tak diizinkan menggunakan karena mobil tersebut bukan diperuntukkan mengantar jenazah," ungkap Heliawati.
Heliawati menambahkan, pihaknya sempat menyampaikan kesulitan itu kepada keluarga pasien, dan akhirnya keluarga pasien memutuskan membawa pulang jenazah dengan menggunakan sepeda motor.
"Kami sudah sampaikan kepada keluarga pasien bahwa tidak ada mobil jenazah yang tersedia. Keluarga pasien ngotot membawa pulang jenazah dengan menggunakan sepeda motor. Kami tidak bisa berbuat banyak karena keluarga pasien memaksa membawa pulang jenazah," kata dia. (*)