Strategi Perang Putin Berhasil Bikin Eropa Terpecah Belah, UE Jadi Mlempem dan Lunakkan Sanksi
Strategi perang yang diterapkan Presiden Rusia Vladimir Putin sepertinya berhasil.
Namun analis sendiri menyebutkan memang jika benar negara Eropa menghentikan minyak dari Rusia maka bisa ada ancaman resesi. Negara-negara termasuk Jerman ke dalam resesi dan memerlukan tindakan darurat seperti penutupan pabrik untuk mengatasinya, menurut para analis.
Dengan banyak perusahaan Eropa menghadapi tenggat waktu pembayaran gas akhir bulan ini, negara-negara Uni Eropa berusaha untuk mengklarifikasi apakah perusahaan dapat terus membeli bahan bakar tanpa melanggar sanksi Uni Eropa terhadap Rusia atas invasi ke Ukraina.
Sebelumnya Rusia mengatakan pembeli gas asing harus menyetor euro atau dolar ke rekening di bank swasta Rusia Gazprombank, yang akan mengubahnya menjadi rubel.
Komisi bulan lalu mengatakan kepada negara-negara bahwa mematuhi skema Rusia dapat melanggar sanksi UE. Tetapi juga mengatakan negara-negara dapat melakukan pembayaran yang sesuai dengan sanksi jika mereka menyatakan pembayaran selesai setelah dilakukan dalam euro dan sebelum dikonversi menjadi rubel.
Pada pertemuan persiapan pada hari Senin menjelang pembicaraan para menteri, Polandia mengatakan menggunakan skema pembayaran rubel Moskow akan melanggar sanksi, dan meminta Komisi untuk memperjelas hal ini, kata para pejabat. Bulgaria juga menolak untuk terlibat dengan skema Rusia sebelum Moskow memotong pasokan gasnya.
Sementara itu, Jerman telah menggemakan solusi Komisi untuk mengizinkan perusahaan membayar dan Hungaria mengatakan pembeli dapat terlibat dengan mekanisme Rusia.
Meski Jerman menyebutkan mereka sudah siap dengan segala risiko jika harus mengentikan membeli minyak dari Rusia.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Eropa di Ambang Perpecahan, UE Lunakkan Aturan Sanksi Embargo Minyak Rusia"