Vladimir Putin Tiba-tiba Ditelpon Presiden Prancis, Ternyata Ini yang Dibahas!
Di tengah perang yang berkecamu di Ukraina, Presiden Prancis tiba-tiba menelpon pemimpin Rusia Vladimir Putin.
TRIBUNPALU.COM - Di tengah perang yang berkecamu di Ukraina, Presiden Prancis tiba-tiba menelpon pemimpin Rusia Vladimir Putin.
Percakapan telepon antara Emmanuel Macron dan Putin berlangsung pada Selasa (3/5/2022).
Menurut saluran TV BFM Prancis, percakapan itu berlangsung lebih dari dua jam.
Percakapan antara kedua pemimpin itu adalah yang pertama sejak Macron terpilih kembali pada 24 April.
Sebelumnya, kedua presiden berbicara pada 29 Maret.
Baca juga: KKB Papua Muncul dari Semak-semak Incar Anak Perempuan, Tokoh Agama: Mereka Bikin Tuhan Marah!
Sabtu lalu, Macron mengadakan percakapan dengan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky.
Menurut Le Figaro, sebelum percakapan dengan pemimpin Rusia, kepala negara Prancis bertemu di Istana Elysee dengan mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy.
Pada awal Februari, Macron mengunjungi Moskow dan Kiev untuk berbicara dengan rekan-rekannya dari Rusia dan Ukraina.
Dia memelihara kontak rutin baik dengan Putin dan Zelensky.
Isi Pembicaraan
Adapun poin-poin pembicaraan antara kedua kepala negara menurut Kremlin antara lain Putin memberi tahu Macron tentang pembebasan Mariupol, evakuasi warga sipil dari Azovstal berdasarkan kesepakatan dengan Guterres.
"Negara-negara UE mengabaikan kejahatan perang pasukan Ukraina, pemboman kota-kota Donbass, desa-desa," kata Putin kepada Macron sebagaimana dilansir TASS, Kantor Berita Rusia.
Macron mengungkapkan keprihatinan kepada Putin atas masalah keamanan pangan global.
Putin memberi tahu Macron bahwa ancaman terhadap keamanan pangan global disebabkan oleh sanksi Barat yang pertama dan terutama.
Baca juga: Warga Blokade Jalan Trans Sulawesi di Pagimana Banggai, Ini Masalahnya
Putin memberi tahu Macron, Kiev tidak siap untuk pekerjaan serius, sementara Rusia tetap terbuka untuk berdialog.
Seperti diketahui pada 24 Februari 2022 lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan agresi militer ke Ukraina.
Agresi militer tersebut menuai protes dari banyak negara, khususnya negara Barat hingga sejumlah negara mengumumkan penerapan sanksi terhadap badan hukum dan individu swasta Rusia.(*)
(Sumber: Sripoku.com)