Bolehkah Berpuasa Syawal di Hari yang Tidak Berurutan? Ini Penjelasan Buya Yahya & Ustaz Adi
Berikut ini TribunPalu sampaikan hukum menjalankan puasa Syawal dengan hari yang tidak berurutan, simak juga niatnya.
Maka dari itu ada sebuah anjuran untuk menunaikannya di tanggal-tanggal belakang bulan Syawal.
Meski demikian, jumhur ulama berpendapat melaksanakan puasa Syawal di tanggal 2 tetap sunah dan tidak harus berurutan.
Jika berurutan memang memiliki keunggulan yakni lebih baik untuk dilaksanakan.
"Tapi kalau berurutan itu lebih baik. Kalau menunda-nunda atau diundur, lama-lama Syawal hilang.
Maka kalau cepat beres (puasa Syawal) itu sunah. Cuma kalau dioglang hari ini Syawal besok enggak dan seterusnya maka tetap mendapat pahala Syawal," sambung Buya.
Utamanya memang melaksanakan puasa Syawal ialah secara berurutan untuk menghindari penundaan tersebut.
Hal yang sama juga dijelaskan oleh Ustaz Adi Hidayat melalui tayangan YouTube Muslimah Hijrah ID.
Ia menjelaskan, umat Islam yang ingin menjalankan ibadah puasa Syawal diberikan kelonggaran waktu yang cukup panjang yakni antara tanggal 2 Syawal hingga akhir bulan Syawal.
Baca juga: Puasa Syawal Dilaksanakan Sampai Kapan Batasnya? Bolehkah Dilakukan Tidak Berurutan 6 Hari?
Waktu Pelaksanaan Puasa Syawal
Ia mengatakan tidak ada pembenaran dalam syariat Islam bagi umat Muslim yang menjalankan puasa Syawal sejak 1 Syawal.
Hal ini lantaran pada tanggal itu umat Muslim dianjurkan melaksanakan salat Idul Fitri dan diharamkan untuk berpuasa.
"Tidak dibenarkan puasa Syawal di hari pertama (bulan Syawal), itu hukumnya haram.
Puasa Syawal itu bisa dimulai hari ke 2 hingga akhir bulan Syawal," sambung Ustaz Adi Hidayat.
Untuk lama bulan Syawal, Ustaz Adi Hidayat mengatakan seluruh bulan hijriah berjumlah 29 atau 30 hari.
Apabila bulan Ramadhan dijalani selama 29 hari, maka bulan Syawal berjumlah 30 hari.