Bahaya Jika Sering Mengurusi Aib Orang Lain dalam Ajaran Islam: Tidak Akan Merasa Bahagia
Berikut ini TribunPalu sampaikan bahaya mengurusi air orang lain dalam pandangan agama Islam.
"Umat muslim sudah diikat dengan puasa, tarawih, witir dan itikaf selama 30 hari di bulan Ramadhan.
Begitu selesai Ramadhan, semuanya hilang begitu saja," sambungnya.
Pendakwah asal tanah Sumatera Utara ini mengajak umat Muslim untuk merenungkan hal tersebut untuk memperbaiki ketaqwaan kepada Allah SWT.
"Jangan sampai hilang (ibadahnya), mari kita renungkan sejenak," tutup Ustaz Abdul Somad dalam ceramah tersebut.
Baca juga: Apa Hukum Puasa Ramadhan bagi Ibu Menyusui? Simak Penjelasan Ustaz Adi Hidayat & Buya Yahya Berikut
Anjuran Meninggalkan yang Bukan Jadi Urusannya
Hal yang sama dalam mengurusi aib atau keburukan orang lain juga disampaikan oleh Ustaz Dr Firanda Andirja.
Ia mengatakan jika seorang Muslim meninggalkan urusan atau aib orang lain merupakan suatu ciri Muslim yang baik.
"Kita ini hobinya nimbrung urusan orang, hobinya komentar urusan orang yang bukan urusan kita.
Kalau Anda pakar komentar, ya bolehlah. Kalau bukan, ya nggak ada pahala yang mengalir justru dosa yang jalan terus," ungkapnya saat berceramah yang tayang di YouTube Lentera Islam.
Lebih lanjut Ustaz Firanda menjelaskan agar umat Muslim lebih menyibukkan dnegan privasinya sendiri daripada privasi orang lain.
Orang-orang yang mengonsumsi informasi yang bukan menjadi kepentingannya disebut oleh Ustaz Firanda sebagai kegiatan yang bukan bermanfaat.
"Saya rasa rugi kalau konsumsi berita-berita yang bukan jadi kepentingannya," sambungnya saat menjelaskan.

Baca juga: Logo Halal Kemenag Jadi Polemik, Ustaz Adi Hidayat: Tidak Boleh Ambigu karena Dampaknya Besar
Menurut Ustaz Firanda mengurusi kepentingan atau aib orang lain akan merenggut kebahagiaaan dan waktunya.
"Saya memilih mengurusi istri saya, anak saya daripada waktu saya habis untuk hal seperti itu.
Mau telpon jarang, ngobrol jarang dan bahkan baca quran juga jarang, waktu saya jadi habis karena itu," ungkap Ustaz Firanda.