Palu Hari Ini

Rapat Bahas Pariwisata, Asisten Pemkot Palu Singgung Perbaikan Sarana dan Prasarana

Kota Palu memiliki potensi kepariwisataan yang sangat besar, tidak hanya wisata alam, namun juga wisata budaya, sejarah dan kuliner.

Editor: mahyuddin
handover
Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Palu Husaema secara resmi membuka seminar pendahuluan Penyusunan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan (Ripparkot) Kota Palu Tahun 2022. Kegiatan itu berlangsung di Ruang Rapat Bantaya Kantor Wali Kota Palu, Jl Balai Kota, Kelurahan Tanamonindi, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Kamis (12/5/2022) pagi. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Alan Sahril

TRIBUNPALU.COM,PALU - Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Palu Husaema secara resmi membuka seminar pendahuluan Penyusunan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan (Ripparkot) Kota Palu Tahun 2022.

Kegiatan itu berlangsung di Ruang Rapat Bantaya Kantor Wali Kota Palu, Jl Balai Kota, Kelurahan Tanamonindi, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Kamis (12/5/2022) pagi.

Husaema mengatakan, Kota Palu memiliki potensi kepariwisataan yang sangat besar, tidak hanya wisata alam, namun juga wisata budaya, sejarah dan kuliner.

"Oleh karena itu, dibutuhkan kerja keras dan kerja cerdas dari pemerintah daerah bagaimana mengelola potensi tersebut sehingga bermanfaat sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat," kata Husaema.

Baca juga: Bappeda Kota Palu Ciptakan Klinik Konsultasi Perencanaan, Ini Fungsinya

Menurut Husaema, pemerintah daerah harus terus berupaya meningkatkan sektor Pariwisata dengan memperbesar arus wisatawan masuk melalui promosi langsung dan tidak langsung.

Selain itu, untuk mendongkrak masuknya para wisatawan, Husaema juga meminta agar ada perbaikan objek wisata, peningkatan sarana prasarana, serta memperbanyak event Pariwisata.

"Perlu juga upaya pembenahan industri lokal melalui pengembangan variasi kuliner, cinderamata, dan penganekaragaman objek wisata," tutur Husaema.

Ia memaparkan, pembangunan kepariwisataan setidaknya meliputi empat hal.

Yakni pembangunan destinasi pariwisata, pembangunan industri pariwisata, pembangunan pemasaran pariwisata, dan pembangunan kelembagaan pariwisata.

"Keempat bidang pembangunan kepariwisataan itu harus berjalan simultan dan tidak hanya berfokus pada pembangunan destinasi dan pemasaran pariwisata semata, namun harus didukung dengan pengembangan industri dan kelembagaan pariwisata, mengingat perannya yang sangat besar dalam memasarkan produk wisata," jelas Husaema.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved