KKB Papua

Cerita Petinggi KKB Papua Putuskan Insaf Kembali ke NKRI, Langsung Temui SBY di Ruang Kerjanya

Kelompok separatis di Papua terus melakukan berbagai cara untuk menebar teror di Bumi Cendrawasih.

Handover
Foto ilustrasi KKB Papua 

Awalnya yang mendaftarkan diri sebanyak 161 orang di seluruh dunia. Dari jumlah itu yang terpilih hanyak 50 orang.

Dari 50 peserta yang dinyatakan lolos, katanya, diseleksi lagi hingga ditetapkan sebanyak 30 orang.

Dari 30 orang itu, diseleksi lagi sehingga yang dinyatakan lolos hanya 13 peserta.

Pengumuman kelulusannya disampaikan pada 23 Desember 1971. Ternyata dari 13 peserta tersebut, satu di antaranya adalah dirinya.

Bahkan sesuai hasil perengkingan, ia tercatat pada nomor urut satu dari seleksi tersebut.

Berdasarkan hasil tes itulah, sehingga pada 1 Maret 1972, ia dikirim ke Sweeden (Swedia) untuk sekolah pilot.

Berbekal pendidikannya sebagai pilot itulah ia akhirnya nekat menyelundupkan senjata api dengan pesawat terbang ke Papua.

Lantas, apa yang mendorongnya hingga bergabung ke TPNPB-OPM?

Sebagaimana dalam video yang viral di medsos itu, Nich Messet menuturkan, bahwa pada tahun 1975-1982, ia bergabung ke West Papua Organization.

Saat itu, katanya, kampanye tentang Papua merdeka, sangat kencang, sehingga ia pun tertarik untuk bergabung.

OPM itu, katanya, didirikan oleh Permenas Ferry Owou. OPM dibentuk di Manokoari pada 28 Juli 1965.

OPM dibentuk setelah bendera bintang kejora berkibar di Papua sejak 19 Oktober 1961.

Saat itu, katanya, secara internasional sejumlah negara di dunia, termasuk Nigeri, ramai-ramai memproklamirkan diri sebagai negara merdeka.

Apalagi saat itu, Belanda juga menjanjikan kemerdekaan ke Papua tahun 1970.

Hampir pada saat yang sama, Presiden Soekarno dalam Trikora (Tri Komando Rakyat) juga menyatakan bahwa gagalkan bendera negara Papua.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved