Banggai Hari Ini

Bahas Capaian PAD Banggai, Asisten 2 Sebut OPD seperti Singa Ompong

Asisten 2 Setda Banggai Ferlin Monggesang, saat menanggapi capaian PAD tahun 2022 dalam rapat evaluasi PAD bersama Komisi 3 DPRD Banggai

Penulis: Asnawi Zikri | Editor: Haqir Muhakir
TRIBUNPALU.COM/ASNAWI ZIKRI
Asisten 2 Setda Banggai Ferlin Monggesang, saat menanggapi capaian PAD tahun 2022 dalam rapat evaluasi PAD bersama Komisi 3 DPRD Banggai, Rabu (25/5/2022). 

Kendala yang dihadapi karena fasilitas Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang tidak mendukung. Selain itu, masih banyak kapal ikan yang melakukan pembongkarakan ikan di luar TPI.

Upaya menggenjot PAD di Dinas Kelautan dan Perikanan Banggai telah dilakukan dengan mengusulkan pembangunan TPI baru di Kecamatan Balantak Utara dan Moilong, serta renovasi TPI di Kecamatan Bualemo.

OPD lainnya adalah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Banggai telah merealisasikan Rp 277 juta atau 13,8 persen dengan target PAD 2 miliar per tanggal 24 Mei 2022.

Menurut Kepala Disnakertrans Banggai, Isnaeni Mustatim, target PAD 2 miliar kepada instansinya tidak rasional.

Sebab, potensi PAD hanya berasal dari Tenaga Kerja Asing (TKA). Itupun di tahun pertama, masih menjadi kewenangan Pemerintah Pusat. Pemkab Banggai bisa memperoleh PAD dari TKA kecuali di tahun kedua masa kerja.

OPD lain yang capaian PAD masih rendah adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai.

Instansi yang dipimpin I Wayan Suartika itu ditargetkan PAD sebesar 8,8 miliar. Hingga April 2022, realisasi PAD baru mencapai 1,2 miliar lebih atau 17,89 persen.

Sumber PAD Dinas Kesehatan berasal dari retribusi pasien umum di Puskesmas, dana non kapitasi BPJS Kesehatan, rekomendasi retribusi perizinan tenaga kesehatan yang ingin praktek di fasilitas kesehatan pemerintah, swasta dan mandiri, serta pemeriksaan kualitas air minum isi ulang.

Tahun 2021 lalu, target PAD di Dinas Kesehatan sebesar 6,2 miliar. Realisasinya hanya 3,9 miliar atau 63,45 persen.

Dari target PAD yang terus meningkat tahun ini membuat I Wayan Suartika sedikit pesimis.

"Kami tetap berupaya. Karena potensi baru tidak ada, tapi tetap dioptimalkan potensi yang ada," tutur I Wayan. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved