OPINI
Mengulas Drama Dokter Faisal
Setelah menghilang sejak Jumat, 6 Mei 2022 lalu, dr Faisal ditemukan dalam kondisi selamat pada Kamis, 26 Mei 2022.
Dr Ilham Kadir
Dosen Universitas Muhammadiyah Enrekang
Kasihan ini dr Faisal, ia mungkin diculik setelah bagi-bagi sedekah di Desa Lingadan, Tolitoli.
Soalnya dia bawa duit banyak untuk kembali dibagikan pada desa yang lain, begitu curhat istri saya seminggu lalu.
Bahkan, hampir tiap malam, selalu menyebut dr Faisal yang hilang dan belum juga ditemukan, lalu mengutuk jika benar ada orang-orang yang mencelakai dokter ahli Radiologi itu.
Ia juga selalu menyebut-nyebut bahwa dr Faisal ini orang saleh. Selain rajin ibadah, juga dermawan.
Begitu peniliaian istri saya terhadap dr Faisal.
Mendengar kabar dr Faisal seperti itu, saya hampir saja menulis artikel agar para hartawan dan dermawan cukup menitipkan hartanya kepada lembaga pengelola zakat yang resmi.
Nantinya, cukup disampaikan kepada para amil agar zakat, infak dan atau sedekahnya disalurkan di tempat dan orang-orang yang dikehendaki oleh hartawan selama para penerima (mustahik) memang benar-benar membutuhkan bantuan.
Cara seperti ini dimungkinkan, sebab tidak melanggar syariat dan peraturan pengelolaan zakat.
Dan banyak lembaga zakat yang siap mengelola dana para hartawan, terutama milik pemerintah, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan lembaga zakat swasta lainnya.
Tulisan ini bermaksud mengambil pelajaran dari kasus dr Faisal Kanang (42), seorang dokter di RSUD Mokopido, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, yang dikabarkan hilang selama 20 hari.
Setelah menghilang sejak Jumat, 6 Mei 2022 lalu, dr Faisal ditemukan dalam kondisi selamat pada Kamis, 26 Mei 2022.
Ketika menghilang, pemerintah dan masyarakat luas disibukkan, bahkan geger di dunia nyata dan maya.
Pembicaraan tentang dr Faisal terjadi hampir tanpa jeda di grup-grup WA, setidaknya sampai tulisan ini saya ketik, belum juga selesai.