Dulu Nekat Tantang Jokowi Perang, Panglima KKB Kini 'Mlempem', Ingin Kembali ke NKRI, Ini Kisahnya
Video lawas yang merekam aksi Panglima KKB Papua Thitus Murib Kwalik menyerukan perang mendadak viral di media sosial.
Penuh haru, Panglima Tinggi OPM dengan penuh semangat yang membara-bara menyatakan sikap untuk kembali ke pelukan NKRI, dalam pernyataannya Ia mengajak semua kelompok KKTB (Kelompok Kriminal Teroris Bersenjata) menyerahkan diri dan memberikan semua senjata kepada aparat keamanan TNI-Polri karena merasa sudah dibohongi oleh para pendahulu-pendahulu OPM sebagai alat politik.
Saat menyerahkan diri, Thitus juga menyerahkan semua senjata kepada aparat keamanan TNI-Polri.
Dia merasa sudah dibohongi oleh para pendahulu-pendahulu OPM sebagai alat politik.
"Kita ditipu para politikus memanfaatkan kita berjuang di hutan. Kami akan mengembalikan ke NKRI seluruh senjata kami kepada TNI-Polri, seluruh senjata akan kami kembalikan."
"Mari kawan-kawan yang ada di luar negeri dan di dalam negeri, itulah tanahmu itulah bangsamu, jangan mau di manfaatkan."
"Saya sampaikan kita kembali ke NKRI, karena selama ini kita telah ditipu oleh pendahulu-pendahulu OPM."
"Kita cuma mau melepaskan diri, saudara kita banyak yang mati di hutan. Kita kembali ke NKRI untuk hidup damai," ungkapnya.
Tak hanya Thitus, sebelumnya 3 anggota teroris KKB Papua juga menyerahkan diri di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua. Mereka anggota teroris KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
Mereka menyatakan kesetiaan kembali ke NKRI.
“Benar, tiga orang yang menyerahkan diri itu merupakan anggota kelompok teroris Lekagak Telenggen,” ujar Kepala Penerangan Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suristiawa lewat keterangan tertulis, Minggu (16/5/2021).
Mereka adalah YAW (34), MM (17), dan OM (41).
Ketiga orang itu menyerahkan diri kepada aparat TNI Satgas Yonif 715/Mtl yang sedang berpatroli di Kampung Tanah Merah, Sabtu (15/5/2021).
Suriastawa mengatakan, ketiga anggota KKB pimpinan Lekagak Telenggen itu mengaku memiliki peran dan tugas yang berbeda-beda.
YAW bertugas sebagai pemantau aparatkeamanan yang akan masuk ke Kampung TIgilobak.
Pria 34 tahun itu juga terlibat kontak senjata di Tembagapura pada 2017-2019.