Bacaan dan Tafsir Surah Al Muzzammil Ayat 1 hingga 5, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya
Membaca Al Quran dianjurkan juga memahami tafsirannya, dan inilah bacaan serta tafsir Surah Al Muzzammil.
اِنَّا سَنُلْقِيْ عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيْلًا - ٥
Innā sanulqī 'alaika qaulan ṡaqīlā
5. Sesungguhnya Kami akan menurunkan perkataan yang berat kepadamu.
Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Al Muddassir Ayat 36 hingga 40, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya
Tafsir Surah Al Muzzammil Ayat 1-5
Ayat 1
Di akhir surah al-Jinn dijelaskan tentang keagungan al-Qur’an dan pemeliharaan Allah atas wahyu yang diturunkannya tersebut, sedangkan di awal surah ini berisi petunjuk kepada Nabi Muhammad untuk mempersiapkan diri menghadapi turunnya wahyu yang berat.
Wahai orang yang berselimut, yaitu Nabi Muhammad!
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan Nabi Muhammad yang sedang berselimut supaya mendirikan salat pada sebagian malam.
Seruan Allah kepada Nabi Muhammad ini didahului dengan kata-kata "Hai orang yang berselimut
Ayat 2
Bangunlah untuk mengerjakan salat dan bermunajat kepada Allah pada malam hari, kecuali sebagian kecil dari waktu malammu dapat digunakan untuk istirahat tidur,
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan Nabi Muhammad yang sedang berselimut supaya mendirikan salat pada sebagian malam.
Seruan Allah kepada Nabi Muhammad ini didahului dengan kata-kata "Hai orang yang berselimut
Ayat 3
Yaitu separuhnya atau kurang sedikit dari itu,
Allah menerangkan maksud perkataan sebagian yang terdapat dalam ayat sebelumnya, yaitu separuh atau lebih.
Allah menyerahkan kepada Nabi Muhammad untuk memilih waktu melakukan salat malam.
Ia dapat memilih antara sepertiga, seperdua, atau dua pertiga malam.
Allah memberi kebebasan kepada Nabi Muhammad untuk memilih waktu-waktu tersebut.
Sepertiga malam menurut waktu Indonesia ialah kira-kira antara jam 10 dan jam 11 malam, seperdua malam ialah waktu antara jam 12 dan 1 malam dan dua pertiga malam ialah waktu antara jam 2 dan 3 sampai sebelum fajar.

Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Al Muddassir Ayat 36 hingga 40, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya
Ayat 4
Atau lebih dari seperdua itu, dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan dengan bacaan yang baik dan benar.
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan Nabi Muhammad supaya membaca Al-Qur'an secara seksama (tartil).
Maksudnya ialah membaca Al-Qur'an dengan pelan-pelan, bacaan yang fasih, dan merasakan arti dan maksud dari ayat-ayat yang dibaca itu, sehingga berkesan di hati.
Perintah ini dilaksanakan oleh Nabi saw. 'Aisyah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw membaca Al-Qur'an dengan tartil, sehingga surah yang dibacanya menjadi lebih lama dari ia membaca biasa.
Dalam hubungan ayat ini, al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari 'Abdullah bin Mugaffal, bahwa ia berkata: Aku melihat Rasulullah saw pada hari penaklukan kota Mekah, sedang menunggang unta beliau membaca Surah al-Fath di mana dalam bacaan itu beliau melakukan tarji' (bacaan lambat dengan mengulang-ulang). (Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari 'Abdullah bin Mugaffal)
Pengarang buku Fathul Bayan berkata, "Yang dimaksud dengan tartil ialah kehadiran hati ketika membaca, bukan asal mengeluarkan bunyi dari tenggorokan dengan memoncong-moncongkan muka dan mulut dengan alunan lagu, sebagaimana kebiasaan yang dilakukan pembaca-pembaca Al-Qur'an zaman sekarang.
Membaca yang seperti itu adalah suatu bacaan yang dilakukan orang-orang yang tidak mengerti agama." Membaca Al-Qur'an secara tartil mengandung hikmah, yaitu terbukanya kesempatan untuk memperhatikan isi ayat-ayat yang dibaca dan di waktu menyebut nama Allah, si pembaca akan merasakan kemahaagungan-Nya.
Ketika tiba pada ayat yang mengandung janji, pembaca akan timbul harapan-harapan, demikian juga ketika membaca ayat ancaman, pembaca akan merasa cemas.
Sebaliknya membaca Al-Qur'an secara tergesa-gesa atau dengan lagu yang baik, tetapi tidak memahami artinya adalah suatu indikasi bahwa si pembaca tidak memperhatikan isi yang terkandung dalam ayat yang dibacanya.
Ayat 5
Mengapa Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk beribadah di waktu malam, alasannya disebut dalam ayat ini.
Sesungguhnya Kami melalui malaikat Jibril akan menurunkan perkataan yang berat yaitu firman-firman Allah berupa al-Qur’an kepadamu wahai Nabi Muhammad.
Ayat ini menerangkan bahwa Allah akan menurunkan Al-Qur'an kepada Muhammad saw yang di dalamnya terdapat perintah dan larangan-Nya.
Hal ini merupakan beban yang berat, baik terhadap Muhammad saw maupun pengikutnya.
Tidak ada yang mau memikul beban yang berat itu kecuali orang yang mendapatkan petunjuk dari Allah.
(TribunPalu/Kim)