Detik-detik Hilangnya Eril Diungkap Istri Ridwan Kamil, Ada Gelagat Tak Biasa: Air Mata Tak Kering
Hilangnya Emmeril Kahn Mumtadz membawa duka mendalam bagi keluarga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
TRIBUNPALU.COM - Hilangnya Emmeril Kahn Mumtadz membawa duka mendalam bagi keluarga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Bahkan, masyarakat Indonesia turut merasakan kesedihan ketika Eril dinyatakan hilang di Sungai Aare Swiss.
Ibunda Eril, Atalia Praratnya baru-baru ini mengungkap detik-detik sebelum hilangnya Eril.
Rupanya, ada sikap aneh Eril baru disadari Atalia.
Itu terlihat dalam postingan Atalia Praratya di Instagram.
Baca juga: Ridwan Kamil Akhirnya Ungkap Kronologi Hilangnya Eril: Menurut Logika Fisik Harusnya Aman
Mengenang Emmeril Kahn Mumtadz, Atalia Praratya kembali mengunggah foto-foto kenangan.
Ada foto terakhir yang diambil sebelum Emmeril Kahn Mumtadz hilang karena hanyut terbawa arus Sungai Aare.
Selain itu, istri Ridwan Kamil juga mengungkapkan gelagat tak biasa Eril, sapaan akrab Emmeril Kahn, belakangan ini.
Rasanya untuk menanyakan, mengapa kamu, Ril? Mengapa sekarang? Mamah merasa tidak pantas, karena mamah bukanlah pemilikmu yang sebenarnya. Insya Allah kamu sudah bahagia dalam limpahan kasih sayang Sang Pencipta," tulis Atalia.
Atalia mengatakan Eril pada pagi hari sebelum musibah tersebut, Eril mendadak senang difoto bersama.
Ingatan ini membuat Atalia merasa sedih.
"Mengapa kamu yang ceria, lucu, ringan tangan, sabar, selalu wangi dan tiba-tiba saja senang difoto di akhir-akhir kebersamaan kita, terus membuat dada ini sesak, dan air mata tak kunjung kering. Foto terakhir adalah foto berdua kita di pagi sebelum insiden itu," katanya.
Ia pun terus berharap Eril tetap kembali pulang. Atalia pun mendoakan agar Eril selalu mendapat perlindungan Allah.
"12 hari telah berlalu. Kamu di mana? Dimana, Ril? Sini pulang. Ya Allah jaga dan lindungi Eril. Limpahkan dia dengan kasih sayangMu, cukupkan kebutuhannya dan pertemukanlah kami dengannya. Laa hawlaa walaa quwwata illa billah… Sayang Aa…Doa mamah dalam setiap helaan nafas," katanya.
Ia mengatakan meski keluarga sudah ikhlas da ridha menerima keterapan Allah, ikhtiar pencarian masih terus dilakukan oleh otoritas Swiss, KBRI, keluarga, sahabat, dan masyarakat sampai waktu yang belum ditentukan.