Nasib Mengenaskan Ibu di Ukraina, Memohon ke Tentara Rusia agar Jasad Suami dan Anaknya Dikembalikan

Seorang ibu di Ukraina bernama Viktoria Kovalenko harus mengalami nasib yang mengenaskan di tengah kondisi invasi Rusia.

Evgeniy Maloletka/AP
Mayat-mayat dimasukkan ke dalam kuburan massal di pinggiran Mariupol, Ukraina, pada 9 Maret, karena orang-orang tidak dapat melakukan pemakaman tradisional karena pengeboman besar-besaran oleh pasukan Rusia. Terbaru, Seorang ibu di Ukraina bernama Viktoria Kovalenko harus mengalami nasib yang mengenaskan di tengah kondisi invasi Rusia. 

Mykola adalah satu dari ratusan warga Desa Yahidne di Chernihiv yang dipaksa oleh tentara Rusia untuk menempati sebuah basemen sebuah bangunan sekolah.

Selama tinggal di basemen tersebut, Mykola mengaku hanya memiliki ruang seluas setengah meter.

Seorang kakek bernama Mykola Klymchuk (60) dipaksa untuk tinggal di sebuah basemen berukuran sedang yang diisi hingga 130 orang.
Seorang kakek bernama Mykola Klymchuk (60) dipaksa untuk tinggal di sebuah basemen berukuran sedang yang diisi hingga 130 orang. (BBC.com)

Basemen itu sendiri memiliki luas 65 meter persegi.

Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, Mykola tak kuasa menahan tangis saat menceritakan semasa dirinya hidup di sana.

"Saya tidur berdiri," ujar Mykola.

Mykola bercerita, agar tidak terjatuh saat tidur, ia mengikat tubuhnya ke tiang yang ada di dekatnya.

"Saya menghabiskan waktu 25 malam seperti ini," jelas dia.

Mykola juga mengakui dirinya takut untuk bergerak selama tinggal di basemen tersebut.

Ia takut tidak sengaja menginjak orang lain.

Baca juga: Rusia Makin Berkibar, Strategi Perang AS dan Inggris Gagal Total, Kini Salahkan Ukraina

Baca juga: Padahal Dulu Ngotot Beri Sanksi Ekonomi, Kini AS Akui Eropa Tak Bisa Lepas dari Energi Rusia

Sekira 50 orang yang ada di basemen tersebut adalah anak-anak termasuk bayi.

Mykola bercerita, terkadang tentara Rusia mengambil warga dari dalam basemen untuk digunakan sebagai tameng.

Selain Mykola, ada juga seorang gadis bernama Anastasiia (15) yang sempat tinggal di basemen tersebut.

Basemen tempat para warga Yahdine ditawan tampak kotor, bau dan berantakan.

Kengerian di Yahdine baru terungkap seusai pasukan militer Rusia menarik mundur pasukan mereka.

Anastasiia bercerita, ia tinggal di basemen tersebut bersama ayah dan neneknya.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved