Andar Situmorang Sebut Lamborghini Milik Hotman Paris Hasil Suap dari Prabowo Subianto: Raja Suap

TRIBUNPALU.COM - Pengacara Andar Situmorang memberikan tanggapan terkait tudingan Hotman Paris bahwa dirinya telah melakukan pemalsuan ijazah.

Tudingan ini bahkan diperkuat Hotman dengan mengajak taruhan mobil lamborghini.

Diketahui sebelumnya, ajakan taruhan ini bermula dari tudingan Hotman Paris terhadap Andar Situmorang.

Hotman menantang Razman membuktikan bahwa pengacara Andar Situmorang menggunakan ijazah palsu atau tidak untuk mengurus izin advokat.

Hotman mengajak taruhan Razman dengan satu mobil Lamborghini.

Ia juga mengajak Andar Situmorang untuk ikut taruhan.

"Halo Razman Nasution, kamu ngoceh lagi-ngoceh lagi, pakai ot*k lo, oke," kata Hotman.

Baca juga: Hotman Paris Bongkar Video Detik-detik Razman Nasution Ngamuk Dihalangi Masuk Kopi Johny

Baca juga: Laporkan Razman Nasution dan Iqlima Kim ke Polisi, Hotman Paris: Mulai Sekarang Jaga Mulutmu

"Kalau kau memang punya uang, ayo taruhan satu Lamborghini, apabila saya bisa tunjukkan Putusan Negeri Jakarta Timur sampai Mahkamah Agung yang memutuskan bahwa Andar Situmorang terbukti memakai ijazah Sarjana S1 palsu untuk pengurusan izin advokat."

"Kalau kau punya uang, tentu enggak cukup pura-pura membeli Mini Cooper bekas, bila kau punya uang, bila perlu berdua sama Andar Situmorang," lanjut Hotman.

Lebih lanjut, Hotman mengatakan Andar Situmorang pernah di penjara selama delapan bulan atas kasus pemalsuan ijazah.

"Andar Situmorang adalah mantan narapidana yang pernah divonis oleh Mahkamah Agung delapan bulan penjara karena memakai Ijazah palsu," kata Hotman.

"Dan yang mengeksekusi putusan tersebut dan mengirimkan Andar Situmorang ditahan di penjara Cipinang adalah Kejaksaan Negeri Jakarta Timur."

"Tidak mungkin seorang Dr Hotman Paris yang sudah bertahun-tahun pengacara internasional salah membaca putusan," lanjut Hotman.

Selain itu, Hotman mengatakan Andar berusaha menghilangkan jejaknya di masa lalu.

"Anda selalu berusaha menghilangkan untuk jejak agar seolah-olah tidak bersalah masa lalu," ujar Hotman.