Gunakan Meja Berbeda saat Sambut Jokowi dan Macro, Ternyata Ada Taktik yang Disembunyikan Putin
Budiman Sudjatmiko membuat perbadingan saat Vladimir Putin bertemu Presiden Jokowi, Kamis (30/6/2022) dan Putin bertemu dengan Presiden Prancis.
Ia tetap menerapkan protokol kesehatan ketat dan menjaga jarak meski sudah divaksinasi lengkap termasuk booster.
Long Table Diplomacy
Menurut kolumnis Paul Dallison dalam tulisannya di Politico (11/2/2022), meja panjang Putin bertujuan agar tamu merasa tidak nyaman, termasuk tentunya demi menjaga jarak.
Menggunakan furnitur untuk membuat tamu tidak nyaman juga terjadi saat Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menjamu Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen beserta Presiden Dewan Eropa Charles Michel di Ankara pada April 2021.
Ursula tidak mendapat kursi sehingga terpaksa duduk di sofa agak berjauhan dengan Erdogan dan Charles Michel. Peristiwa itu dikenal sebagai Sofagate.
Taktik long table diplomacy ini kemungkinan juga berpengaruh pada hasil pertemuan Putin dengan Macron.
Ketika berangkat dari Perancis, Macron dengan sangat pede menjanjikan pembicaraan intens dengan Putin untuk mencari solusi bersejarah dalam perang Rusia-Ukraina.
Namun, setelah lima jam pembicaraan di meja panjang Putin, Macron pulang dengan tangan hampa.
Menurut The Guardian, meja panjang Putin adalah unjuk kekuatan untuk menaklukkan Macron.
Walaupun identik dengan Putin, meja panjang itu sebenarnya sudah ada sejak lama di Kremlin, tepatnya saat masa pemerintahan Boris Yeltsin sebagai presiden pertama Rusia pada 1991-1999.
Saat Jokowi dan Putin berbincang, keduanya hanya dibatasi sebuah meja kecil berukuran kotak yang di atasnya ada vas bunga sebagai pemanis.
Sementara para petinggi lainnya yang dijamu dengan meja panjang Putin adalah Presiden Iran Ebrahim Raisi (19/1/2022), Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban (1/2/2022), dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres (27/4/2022).
Budiman Sudjatmiko menjelaskan, selain misi perdamaian, Jokowi juga ditipi pesan negara-negara berkembang pada Putin.
“Bahwa saat Putin menerima Pak Jokowi (dari negerinya BungKarno, sohib lama Rusia). Sejarah dan bahasa tubuh tak pernah bohong,” ujar Budiman.
“Untuk buka pasok global pangan dan pupuk yang tertutup gara-gara perang. Sudah lama Presiden RI tak dititipi aspirasi negara-negara berkembang untuk disampaikan ke negara kuat,” papar pendiri Partai Rakyat Demokratik (PRD) itu.
“Saya suka kalau pemimipin Indonesia mainnya jauh dengan percaya diri seperti ini,” ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul "Dijamu Cuma dengan Meja Kecil oleh Vladimir Putin ketika Temui Presiden Jokowi, Ternyata Makna di Balik Meja Berukuran 5 Meter Khas Rusia Ini Bukan Sembarangan"