KKB Papua
Bos KKB Papua Rupanya Dibekingi Orang Penting, Kini Incar Perlindungan dari Pemimpin Pasifik
Ada beberapa pejabat di Inggris dan negara-negara Eropa lain yang mendukung pergerakan Benny Wenda bersama KKB Papua.
TRIBUNPALU.COM - Sudah bukan rahasia lagi bos KKB Papua Benny Wenda mendapat bekingat dari orang-orang penting di luar negeri.
Ada beberapa pejabat di Inggris dan negara-negara Eropa lain yang mendukung pergerakan Benny Wenda bersama KKB Papua.
Selain itu, Benny Wenda dan KKB Papua baru-baru ini mendapat dukungan dari pejabat di negara Vanuatu.
Kini, Benny Wenda berusaha mencari perlindungan lain dengan mengincar para pemimpin Pasifik.
Baca juga: Bekingan Pentolan KKB Papua Tidak Sembarangan, Terang-terangan Membantu Meski Punya Jabatan Penting
Benny Wenda meminta para Pemimpin Pasifik mendesak Indonesia untuk mengizinkan Komisi Tinggi Perserikatan Bangsa Bangsa atau PBB untuk Hak Asasi Manusua ke Papua Barat.
Pentolan Kelompok Kriminalitas Bersenjata atau KKB Papua menyampaikan hal ini menjelang digelarnya Forum Kepulauan Pasifik ( PIF ) di Suva Fiji pada Senin - Jumat, 11 - 14 Juli 2022.
“Saya ingin mengingatkan para Pemimpin Pasifik bahwa selama diskusi, mereka perlu mengingat untuk kunjungan Komisaris Tinggi PBB ke Papua Barat,” kata Benny Wenda, dilansir dari dailypost.vu.
Kali ini adalah PIF ke-51. Sebelumnya, PIF digelar di Tuvalu pada tahun 2019.
Menurut Benny Wenda, para pemimpin Pasifik selama PIF sebelumnya sangat mendorong Indonesia untuk mengizinkan PBB untuk menyelidiki pelanggaran HAM yang dilaporkan. Sehingga PPB dapat memberikan laporan informasi berbasis bukti.
“Para Pemimpin Melanesia dan Pasifik perlu memberikan pesan yang lebih kuat dari pertemuan ini, karena mereka telah membuat panggilan mereka selama PIF sebelumnya untuk kunjungan Komisi Tinggi PBB ke Papua Barat," ujar Benny Wenda.
Baca juga: Ada Pertemuan Rahasia Bos KKB Papua dengan Pejabat Vanuatu, Benny Wenda Serahkan Benda Ini
“Situasinya menjadi lebih buruk. Saya berdoa agar para pemimpin Pasifik terus membuat panggilan mereka dan berbicara untuk West Papua,” tambahnya.
Dia mengatakan, Papua Barat telah berada dalam kekacauan terus-menerus selama bertahun-tahun dan penting bahwa PIF menyoroti masalah ini.
Benny Wenda berterima kasih kepada Dewan Pemerintah Provinsi Provinsi ( SPGC ) SHEFA dan Pemerintah Vanuatu karena mengakui perjuangan mereka untuk menentukan nasib sendiri dan pembebasan dari kekuasaan Indonesia.
SPGC telah melakukan upacara adat tahun lalu untuk mengadopsi Papua Barat sebagai negara kembar.
Presiden Sementara Pemerintahan Papua Barat, Benny Wenda saat ini berada di negara Vanuatu.
Pentolan KKB Papua ini tiba pada Senin 4 Juli 2022 pukul 13.30 waktu setempat.
Melansir dailypost.vu, sebelum mendarat di Bandara Internasional Port Vila Vanuatu, Benny Wenda melakukan perjalanan panjang dari London, Dubai dan Sydney.
Baca juga: Anggota KKB Papua Kegirangan Lihat Petani Kejang-kejang, Korban Dihujani Tembakan: Dia Tikus Padi
Benny Wenda disambut Chairman of Vanuatu West Papua Independence Struggle Association ( VWPISA ) Committee atau Ketua Komite Asosiasi Perjuangan Kemerdekaan Papua Barat Vanuatu, Elder Job Dalesa, pelopor Perjuangan Papua Barat dan mantan Sekretaris Jenderal Provinsi SHEFA Morris Kaloran dan penjaga Kantor Papua Barat Freddy Warome.
Benny Wenda diterima dengan tarian adat warga kampung dari Tongoa dengan tabuhan tifa. Selanjutnya, Benny Wenda bertemu dengan Komite Eksekutif VWPISA.
Belum diketahui pembicaraan Benny Wenda dengan Komite Eksekutif VWPISA.
Benny Wenda juga melakukan pertemuan dengan Dewan Pemerintah Provinsi ( SPGC ) SHEFA, Presiden Dewan Kepala Malvatumauri, Willie Plasua, Presiden Dewan Kepala Vaturisu Simeon Poilapa.
Benny Wenda diterima SPGC sebagai tamu penting karena Provinsi SHEFA telah mengadopsi ULMWP dengan cara Melanesia untuk menjadi saudara dan saudari Melanesia, yang menjelaskan mengapa bendera Papua Barat dikibarkan bersanding dengan bendera Provinsi SHEFA.
Upacara tersebut juga disaksikan warga Papua Barat Warome. Pada kesempatan itu, Benny Wenda menyerahkan bendera Papua Barat kepada Presiden Malvatumauri Willie Plasua.
Penyerahan bendera Papua Barat ini dilakukan pula dengan acara adat setempat, termasuk upacara kava atau minum kava sebagai tanda persaudaraan.
Belum ada informasi resmi kapan Benny Wenda bertemu dengan para pemimpin Pemerintah Vanuatu.
Benny Wenda akan berada di Vanuatu selama dua minggu. Kunjungan Benny Wenda di Vanuatu dalam pengawalan ketat. (*)
(Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com)