Pilpres 2024
Elektabilitas Nyaris 100 Persen, Prabowo Subianto Paling Berpeluang Geser Jokowi: Sering Ikut Pemilu
Jelang Pilpres 2024, kini elektabilitas Prabowo Subianto nyaris menyentuh angka 100 persen.
TRIBUNPALU.COM - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih menjadi sosok dengan elektabilitas paling tinggi jelang Pilpres 2024.
Bahkan, elektabilitas Prabowo Subianto kini nyaris menyentuh angka 100 persen.
Berdasarkan catatan lembaga survei Parameter Politik Indonesia, tingkat popularitas Prabowo Subianto kini mencapai 98,2 persen.
Setelah Parbowo Subianto, disusul oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mencapai angka 92,9 persen.
Baca juga: PDIP Murka Puan Dipasangkan dengan Anies untuk Maju Pilpres 2024, Semprot Anak Buah Jokowi: Apa?
"Prabowo Subianto 98,2 persen. Jadi Popularitas Prabowo Subianto ini hampir mentok 100 persen. Mungkin karena pak Prabowo Subianto seringkali ikut pemilu. Jadi hampir semua publik paham betul dan kenal siapa Prabowo Subianto," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno saat merilis hasil survei yang digelar secara virtual, Selasa (12/7/2022).
Selain Anies Baswedan, ada nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Sandiaga Uno dengan angka 89,2 persen.
Baca juga: AHY Ternyata Tak Pernah Diusung Partainya Maju di Pilpres 2024, Demokrat: Itu dari Simpatisan
Lalu, ada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mencapai angka 80,1 persen serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 78,2 persen dan seterusnya.
Urutan Tingkat Popularitas
1. Prabowo Subianto 98,2 persen
2. Anies Baswedan 92,9 persen
3. Sandiaga Uno 89,2 persen
4. AHY 80,1 persen
5. Ganjar Pranowo 78,2 persen
6. Ridwan Kamil 78,1 persen
7. Puan Maharani 76,9 persen
8. Erick Thohir 62,8 persen
9. Muhaimin Iskandar 59,5 persen
10. Khofifah Indar Parawansa 58,0 persen
11. Tri Rismaharini 55,3 persen
12. Airlangga Hartarto 50,7 persen
13. Zulkifli Hasan 40,9 persen
Diketahui, survei dilakukan pada 15-29 Juni 2022, dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 2,9 persen.
Survei ini melibatkan 1.200 responden yang tersebar di seluruh Indonesia.
Adapun rentang umur responden adalah minimal berusia 17 tahun atau sudah menikah.
Sementara, metode yang digunakan adalah metode telepolling menggunakan kuisioner yang dilakukan oleh enumerator terlatih.
Grup 3/Sandhi Yudha
Dikutip dari laman wikipedia, Grup 3/Sandhi Yudha, salah satu komando kontra-insurjensi Kopassus, dimana Prabowo Subianto sebagai komandannya.
Prabowo diangkat pada medio 1993. Ia seterusnya menjabat sebagai wakil komandan komando dan komandan komando, di bawah kepemimpinan Brigadir Jenderal Agum Gumelar dan Brigadir Jenderal Subagyo Hadi Siswoyo.
Pada bulan Desember 1995, Prabowo diangkat sebagai komandan jenderal Kopassus dengan pangkat mayor jenderal.
Sebagai komandan jenderal, salah satu tugas pertama Prabowo adalah operasi pembebasan sandera Mapenduma.
Kopassus, terutama Sat-81/Gultor yang pernah dipimpin langsung oleh Prabowo, memiliki pengalaman dalam menangani operasi pembebasan sandera yang paling dikenang adalah keberhasilan menyelamatkan penumpang Garuda DC-9 Woyla di Bangkok pada 1981.
Baca juga: Langkah Eks Danjen Kopassus Maju Pilpres 2024 Dijegal, Harta di Luar Negeri Dikuliti Habis-habisan
Operasi ini berhasil menyelamatkan sepuluh dari dua belas orang peneliti yang tergabung dalam ekspedisi Lorentz 95 dan diculik oleh gerilyawan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Meskipun diwarnai oleh insiden penembakan komandan Sat-81 oleh anak buahnya sendiri, namun operasi ini dianggap berhasil menyelamatkan nyawa para peneliti yang berkebangsaan Indonesia, Inggris, Belanda, dan Jerman.
Pada 26 April 1997, tim pendaki Indonesia yang terdiri atas anggota Kopassus, Wanadri, FPTI, dan Mapala UI berhasil menaklukkan puncak Gunung Everest, gunung tertinggi di dunia, dan mengibarkan bendera Merah Putih di sana.
Misi ini didukung dan diprakarsai langsung oleh Prabowo sebagai komandan jenderal Kopassus. (*)
(Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com)