KKB Papua

Sambil Pegang Kepala Manusia, Bos KKB Papua Kirim Pesan untuk Jokowi: Tidak Ada Kompromi

Pembunuhan di Yahukimo terjadi hanya selang tiga hari setelah KKB Papua melakukan pembantaian 10 warga sipil di Kabupaten Nduga.

Handover
KKB Papua menunjukan kepala warga sipil usai dipenggal dan meminta pemerintah Indonesia untuk mengirim ke Presiden Jokowi. 

TRIBUNPALU.COM - KKB Papua kembali melakukan aksi pembunuhan terhadap warga sipil.

Pembunuhan warga sipil kali ini dilakukan KKB Papua di Kabupaten Yahukimo, Selasa (19/7/2022).

Kali ini, seorang pendulang emas di Kabupaten Yahukimo tewas setelah dieksekusi KKB Papua.

Pembunuhan di Yahukimo terjadi hanya selang tiga hari setelah KKB Papua melakukan pembantaian 10 warga sipil di Kabupaten Nduga.

Tunjukan Kepala Korban

Dalam video yang beredar di media sosial, KKB Papua nampak memperlihatkan kepala seorang warga sipil usai dipenggal.

Menurut klaim KKB Papua, warga sipil itu adalah seorang intelijen TNI yang menyamar sebagai pendulang emas di Korowai, Kabupaten Yahukimo.

Baca juga: Kirim untuk Jokowi KKB Papua Tunjukan Kepala Warga Sipil Usai Dipenggal, Disebut Intelijen TNI

Dalam pesan tertulis juru bicara KKB Papua, Sebby Sambom, disebutkan aksi penyerangan itu dilakukan kelompok pimpinan Bocor Sobolim.

Setelah melakukan eksekusi, KKB Papua kemudian memenggal kepala korban dan direkam menjadi sebuah tayangan video.

Melalui video itu, KKB Papua pimpinan Bocor Sobolim meminta pemerintah Indonesia untuk segera mengevakuasi jenazah korban.

Tak hanya itu, KKB Papua juga meminta agar jenazah korban dikirim untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

“Pemerintah Indonesia segera evakuasi mayat korban dan kirim kepada Presiden Jokowi di Istana Negara di Jakarta, supaya presiden puas dengan darah manusia karena dia arogan,” tulis KKB Papua dalam pesan yang diteruskan Sebby Sambom.

Lebih lanjut, KKB Papua juga memperingatkan pemerintah Indonesia tentang kemungkinan jatuhnya korban lebih banyak.

KKB Papua menegaskan, tak akan berhenti menebar teror sebelum permitaan perundingan dituruti Pemerintah Indonesia.

“Pasukan TPNPB akan bunuh lebih banyak lagi, jika Presiden Indonesia tidak mau perunding dengan tim juru runding TPNPB bersama delegasi dari semua organisasi yang berjuang Papua merdeka,” tulis KKB Papua.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved