Bertemu Ayah Brigadir J, Mahfud MD Akui Kantongi Banyak Fakta: Kalau Ada yang Menyimpang Kita Buka

Mahfud MD mengaku sudah mencatat semua pernyataan yang disampaikan oleh ayah Brigadir J soal kematian anaknya.

Kompas.com/Kristian Erdianto
Mahfud MD. Mahfud MD mengaku sudah mencatat semua pernyataan yang disampaikan oleh ayah Brigadir J soal kematian anaknya. 

Kemudian dalam prosesnya, Kapolri juga mengizinkan untuk dilakukan autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J.

“Siapa yang autopsi? Tidak boleh hanya dari Dokkes Polri supaya melibatkan beberapa institusi, sudah dipenuhi oleh Kapolri. Apa kurang bagus? Itu sudah bagus,” kata Mahfud.

“Dan terakhir, Pak itu ditarik aja, jangan di Polda, itu bisa bias karena irisan perkawanan, irisan jabatan, struktural, itu enggak bagus, sudah. Jadi Kapolri sudah melakukan langkah langkah yang terbuka, tinggal nanti pada akhirnya kita kawal semua.”

Saat ini, Mahfud mengatakan tidak bisa berpendapat siapa yang benar dan salah.

“Saya hanya mengatakan buka sejujur-jujurnya karena kita punya catatan yang tidak muncul di wacana publik, tapi kita punya catatannya dan itu real. Kalau menyimpang dari fakta-fakta tersebut, nanti kita buka,” ujarnya.

“Jadi arahan presiden, pemerintah pusat itu sudah benar. Jadi pokoknya buka. Presiden enggak masuk ke teknis penyidikan.”

Sebelumnya Brigadir J tewas di rumah Kadiv Propam nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta, pada 8 Juli 2022.

Saat pertama kali merilis kasus tersebut, pihak kepolisian menyebutkan Brigadir J tewas akibat baku tembak yang terjadi dengan ajudan Ferdy Sambo, Bharada E.

Menurut polisi, baku tembak dipicu dugaan pelecehan yang diduga dilakukan Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo. Namun, pihak keluarga menduga Brigadir J sempat mengalami penganiayaan dan dibunuh.

Dugaan pihak keluarga tersebut berdasarkan adanya luka selain tembakan yang terlihat di jenazah Brigadir J.

Artikel ini telah tayang di KompasTV dengan judul "Mahfud MD Bertemu Ayah Brigadir J: Ini Bukan Kriminal Biasa, Ada Psiko-hirarkis dan Psiko-politis"

Sumber: Kompas TV
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved