TEKA-TEKI Squad Lama Mulai Terpecahkan, Brigadir J Sampai Menangis Ketakutan
Istilah squad lama pertama kali muncul dari pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.
TRIBUNPALU.COM - Salah satu misteri dalam kasus Polisi tembak Polisi yang menewaskan Brigadir J adalah munculnya istilah 'Squad Lama'
Istilah squad lama itu pertama kali muncul dari pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.
Kini misteri terkait kematian Brigadir J itu perlahan-lahan mulai terpecahkan.
Istilah skuad lama dan skuad baru kembali mencuat dalam tayangan eksklusif KompasTV yang dipandu Aiman.
Baca juga: MISTERI Tanda Centang Biru dari WA Brigadir J, Terungkap Komunikasi Sebelum Insiden Baku Tembak
Kepada KompasTV, Kamaruddin Simanjuntak sedikit menjabarkan tentang istilah Skuad Lama dan Skuad Baru.
Tapi menurut pengakuan Kamaruddin Simanjuntak, Brigadir J dan pacarnya Vera Simanjuntak sudah saling tahu tentang istilah Skuad Lama dan Skuad Baru.
Bahkan, saat mereka berkomunikasi lewat telepon mereka sudah saling menguatkan.
Menurut Kamaruddin, skuat lama dan baru merupakan sebutan bagi sesama ajudan Irjen Ferdy Sambo.
Kamaruddin pun membeberkan, sebenarnya Brigadir J merupakan satu di antara ajudan yang berprestasi.
"Bahkan disayang oleh komandan, termasuk Bapak dan Ibu (Ferdy Sambo dan istrinya, red)," kata Kamaruddin.
Hal ini dibuktikan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi Sambo sempat memanggil adik Brigadir J yang sama-sama berprofesi sebagai polisi.
Adik Brigadir J yang bertugas di Yanma Polri diminta datang ke rumah dinas Ferdy Sambo pada 1 Juli 2022.
Saat bertemu dengan adik Brigadir J, Putri memberikan dompet merek Pedro, uang senilai Rp 5 juta, dan dijanjikan untuk membantu kepindahannya ke Jambi.
Brigadir J mendapatkan ancaman pertama terjadi pada Juni 2022.
Saat itu, Brigadir J menelepon sang kekasih menceritakan hal tersebut.
Kepada Vera Simanjuntak, Brigadir J curhat akan meninggalkan kekasihnya tersebut dan meminta Vera mencari pengganti lain.
Sembari menangis, Brigadir J juga berpamitan dengan Vera dan memohon maaf atas dosa dan kekhilafan yang pernah diperbuat.
Vera mengira Brigadir J sakit hingga akhirnya muncullah pengakuan tentang ancaman pembunuhan tersebut.
"Setelah diancam akan dibunuh, kekasih tanya skuad lama atau skuad baru," ujar Kamaruddin.
Fakta Baru Kata 'Apabila Naik Ke Atas Akan Dibunuh'
Terungkap fakta baru dari pengacara keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.
Kepada KompasTV yang dipandu Aiman, Senin (1/8/2022), Kamaruddin Simanjuntak mengatakan ada istilah 'naik ke atas' dan 'squad lama' dan 'squad baru'.
Namun hal yang baru dalam pengungkapan fakta ini yang menjadi sorotan yakni istilah 'naik ke atas'.
Istilah ini muncul berdasarkan pengakuan Vera Simanjuntak, pacar dari Brigadir J.
Sebelum tewas diberondong tembakan di rumah dinas Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo, Brigadir J menerima beberapa kali ancaman pembunuhan.
Bahkan, ancaman pembunuhan masih diterima Brigadir J satu hari sebelum kematiannya.
Ancaman tersebut terjadi pada Kamis (7/7/2022), sedangkan kejadian Brigadir J tewas ditembak pada Jumat (8/7/2022).
Kalimat ancaman tersebut adalah 'apabila naik ke atas akan dibunuh'. Maksud dari kalimat ini masih menjadi misteri.
Ancaman pembunuhan tersebut, kata Kamaruddin, disampaikan Brigadir J kepada sang kekasih, Vera Simanjuntak.
"Ancaman pembunuhan itu ternyata berlanjut hingga 7 Juli 2022, sedangkan aksi penembakan terjadi pada 8 Juli 2022," kata Kamaruddin di hadapan host program AIMAN Kompas TV.
Kamaruddin menyampaikan, ancaman pembunuhan tersebut juga disertai dengan kalimat 'apabila dia naik ke atas akan dibunuh.'
Kamaruddin mengaku tidak mengerti apa maksud naik ke atas dan meminta pihak berwenang mengungkap hal tersebut.
"Tolong telusuri apa makna di atas ini? Apakah naik dari lantai 1 ke lantai 2 atau ada isu lain yang lagi berkembang," jelasnya.
Dengan diungkapkannya ancaman pembunuhan ini, maka Brigadir J telah menerima ancaman serupa sebanyak dua kali.(*)
(Sumber: Tribun-Medan.com)