Sikap Diam DPR soal Kasus Kematian Brigadir J Disorot Mahfud MD, Heran Tak Ada Panggil Memanggil

Mahfud MD menyoroti sikap anggota DPR yang diam terkait kasus pembunuhan Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Kompas.com/Kristian Erdianto
Mahfud MD. Mahfud MD menyoroti sikap anggota DPR yang diam terkait kasus pembunuhan Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo. 

TRIBUNPALU.COM - Menko Polhukam Mahfud MD kembali bicara soal kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Kali ini yang menjadi sorotan Mahfud MD adalah sikap dari anggota DPR.

Menurut Mahfud MD, anggota DPR hanya diam saja saat ada masalah besar di tubuh Polri.

Mahfud menyampaikan demikian saat diwawancarai Kompas TV mengenai perkembangan kasus pembunuhan brigadir j tersebut.

Awalnya, Mahfud menjelaskan, bahwa kasus tewasnya Brigadir J bukanlah kasus kriminal biasa karena ada psikopolitis dan psikohierarkis.

Baca juga: Usai Tembak Brigadir J, Bharada E Kembali dapat Perintah, Diminta untuk Keluar Rumah

Baca juga: Pengacara Brigadir J Curiga Istri Ferdy Sambo Suruh Orang Nyamar Jadi Dirinya: Beda dengan Medsos

Itu sebabnya, meskipun kasus tersebut sudah ditangani hingga sebulan lamanya, namun nyatanya belum juga ada tersangka.

Tetapi, belakangan kasus tersebut mulai menunjukkan kemajuan signifikan. Hal itu lantaran permasalahan psikopolitis dan psikohierarkis sebagaimana dikatakan Mahfud sudah bisa dieliminir.

Caranya, kata Mahfud, dengan melakukan bedol desa, yakni memindahkan banyak polisi yang terkait dengan kasus pembunuhan Brigadir J agar tidak ada kepentingan yang bisa saling menyandera.

Soal psikohierarki misalnya, Mahfud menuturkan, hal itu bisa diputus melalui cara pemindahan atau mutasi terhadap 15 perwira menjadi Yanma Polri.

Mahfud mengatakan setelah adanya pemutusan hierarki tersebut, Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E menjadi mulai membuka fakta yang terjadi sebenarnya terkait kasus kematian Brigadir J. Ia bahkan siap menjadi Justice Collaborator.

Menurut Mahfud, kesaksian Bharada E tentang kejadian pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo yang ada di Kompleks Polri, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022) itu menjadi sangat penting.

"Seperti ada yang saling sandera, kemudian Bharada E di bawah penguasaan orang yang berkepentingan," kata Mahfud MD dikutip dari video Kompas TV pada Senin (8/8/2022).

"Maka, Kompolnas mengusulkan bedol desa. Bedol desa itu artinya buang dulu orang-orang di situ (yang terlibat). Dan ternyata jalan kan sesudah dipindahkan," ujarnya.

Adapun bedol desa yang dimaksud Mahfud MD yakni mutasi terhadap 15 anggota Polri termasuk atasan Bharada E, yaitu Irjen Ferdy Sambo.

Sumber: Kompas TV
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved