Ikut Rapat Kilat, Putri Candrawathi Dapat Tugas Penting Ini dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J
Ternyata Putri Candrawathi mendapatkan tugas penting dari sang suami, Ferdy Sambo dalam pembunuhan Brigadir J.
Dari ketiga pelaku yang kini sudah menjadi tersangka pembunuhan berencana Brigadir J, Bharada E dijanjikan Rp 1 miliar, Ricky Rizal dan Kuat Marut masing-masing Rp 500 juta.
"Mengikuti skenario yang dibangun oleh FS, bersama FS saat menjanjikan uang kepada RE, RR dan KM," katanya.
Baca juga: Tindakan Keji Putri Candrawathi Dibongkar Bharada E, Tega Lakukan Ini Usai Brigadir J Tewas
Rapat Kilat Praeksekusi
Sebelum kematian Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam, rupanya Ferdy Sambo membahas praeksekusi dulu di rumah pribadinya di Jalan Saguling III.
Soal adanya rapat kilat praeksekusi yang berlangsung di lantai tiga rumah pribadi Ferdy Sambo itu diungkap Bharada E melalui kuasa hukumnya, Ronny Talapessy.
Ferdy Sambo memimpin rapat tersebut, dihadiri istrinya Putri Candrawathi, Bripka RR dan Bharada E. Topik utamanya membahas skenario menghabisi Brigadir J.
Ronny Talapessy melihat kliennya, Bharada E, mendapat keuntungan di balik langkah penyidik Timsus Polri menetapkan Putri Candrawathi sebagai tersangka kelima di kasus pembunuhan Brigadir J ini.
Sebelum Putri Candrawathi, empat orang lebih dulu tersangka adalah Bharada E, Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR, Kuat Maruf yang tak lain sopir pribadi Putri Candrawathi, dan Ferdy Sambo.
Menurut Ronny, kasus kematian Brigadir J ini merupakan satu rangkaian peristiwa hukum yang memang saling berkaitan dan tidak bisa melihatnya secara sepotong-sepotong saja.
"Kita harapkan ke depannya, dengan kasus yang terang benderang akan sedikit membuat harapan untuk klien saya untuk mendapatkan keadilan," ucap Ronny dalam wawancara dengan TV One, Jumat (20/8/2022).
Dalam rangkaian kasus ini, kata Ronny, Bharada E tidak bisa berbuat banyak karena memang mendapatkan perintah saat berada di rumah Jalan Saguling III setelah pulang dari Magelang.
Bharada E satu mobil dengan Putri Candrawathi, Susi asisten rumah tangga Putri Candrawathi, Bripka RR dan Kuat Maruf saat pulang dari Magelang hingga rumah pribadi di Jalan Saguling III, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Dari rekaman CCTV yang beredar, Ferdy Sambo di hari itu datang lebih dulu di rumah pribadi. Tak lama disusul oleh rombongan Putri Candrawathi dari Magelang.
Brigadir J juga terpantau di CCTV gunakan kaus putih dan ikut angkat-angkat barang rombongan dari mobil ke dalam rumah pribadi Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Menurut Ronny, di rumah Saguling itu rupanya ada rapat kilat di sebuah ruangan di lantai tiga. Bharada E adalah peserta terakhir yang dipanggil masuk.