Tari Tradisional Sulteng
Mengenal Tari Pamonte yang Ditampilkan Siswi Kelurahan Siranindi Palu
Tarian Pamonte dari para pelajar mengawali rangkaian acara penutupan yang turut dihadiri Wali Kota Palu Hadianto Rasyid.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fandy Ahmat
TRIBUNPALU.COM, PALU - Semarak HUT Republik Indonesia ke 77 di Kelurahan Siranindi, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, resmi berakhir, Sabtu (20/8/2022) malam.
Tarian Pamonte dari para pelajar mengawali rangkaian acara penutupan yang turut dihadiri Wali Kota Palu Hadianto Rasyid.
Tari Pamonte merupakan tarian khas Sulawesi Tengah yang menggambarkan kebiasaan para gadis Suku Kaili saat menyambut musim panen padi tiba.
Sesuai maknanya, tarian ini biasanya ditampilkan para penari wanita dengan berpakaian layaknya para petani pada umumnya.
Hadianto Rasyid sesekali bertepuk tangan melihat siswi Kelurahan Siranindi begitu piawai memperagakan Tari Pamonte.
Pada kesempatan itu, Hadianto turut memberikan hadiah secara simbolis kepada para pemenang lomba, seperti tarik tambang, bakiak dan lainnya.
Semarak HUT Kemerdekaan ini kemudian diakhiri dengan pengukuhan 63 pengurus Karang Taruna Siranindi periode 2019-2024.
Prosesi pengukuhan Karang Taruna yang diketuai Fandi Makmur itu dipimpin langsung Lurah Siranindi Sumarsih.
Sejarah dan Makna
Tari Pamonte adalah Tari Tradisional Sulteng yang menggambarkan kehidupan masyarakat pada saat musim panen padi tiba.
Di mana mereka memetik serta menuai padi secara gotong.
Selain itu tarian ini juga mencerminkan kegembiraan dan rasa syukur atas panen yang didapatkan.
Tari Pamonte menggambarkan kebiasaan para gadis Suku Kaili saat menyambut musim panen tiba.
Tarian tersebut biasanya ditampilkan oleh para penari wanita dengan berpakaian layaknya petani.