'Untuk Perusahaan Atau Rakyat?' Pakar Ekonomi Kritik BBM Subsidi Lebih Banyak Dipakai Orang Kaya

Pakar Ekonomi beri kritikan pedas terkait BBM Subsidi yang ternyata lebih banyak dipakai oleh orang kaya.

molinassanantoniocountrystore.com
Ilustrasi BBM Subsidi. Pakar Ekonomi beri kritikan pedas terkait BBM Subsidi yang ternyata lebih banyak dipakai oleh orang kaya. 

"Jadi subsidi ini untuk perusahaan atau rakyat? Jangan-jangan yang terima perkebunan besar?" ujarnya.

Perkebunan sawit, yang 332 di antaranya dimiliki perusahaan asing, nikmati subsidi dengan cara beli solar untuk angkutan hasil panen.

Padahal, negara hanya menerima Rp 20 triliun per tahun dari pajak sawit.

Adian juga menyoroti damapk kemacetan yang menghabiskan Rp 71 triliun di Jakarta dan sekitarnya saja.

"Kalau menghitung kota besar lain, nilainya bisa mencapai Rp 300 triliun" kata dia.

Ganti Subsidi

Faisal menyebut, pola itu mengungkap ketidakadilan serius dan jelas sangat merugikan masyarakat miskin.

Fakta itu mematahkan pendapat, subsidi BBM harus diberi sebagai bentuk keberpihakan pada masyarakat miskin.

Jika pemerintah serius membantu masyarakat miskin, lebih baik mengalihkan subsidi ke pola lain.

Pola itu harus tetap sasaran dan benar-benar diterima masyarakat miskin.

Faisal juga mengingatkan, Indonesia bukan negara kaya minyak.

Sejak beberapa tahun terakhir, Indonesia menghabiskan miliaran dollar AS per tahun untuk mengimpor minyak.

Sebab, produksi minyak di bawah kebutuhan nasional.

Indonesia memang pernah mengalami periode ekspor migas lebih tinggi dibandingkan impornya.

Namun, Indonesia berhenti mengalami surplus perdagangan migas dan energi sejak 2007.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved