'Untuk Perusahaan Atau Rakyat?' Pakar Ekonomi Kritik BBM Subsidi Lebih Banyak Dipakai Orang Kaya
Pakar Ekonomi beri kritikan pedas terkait BBM Subsidi yang ternyata lebih banyak dipakai oleh orang kaya.
"Sejak 2013 malah sudah defisit perdagangan minyak" kata dia.
Dalam sembilan tahun terakhir, Indonesia mengimpor minyak lebih banyak dibandingkan ekspornya.
Pada 2019, defisitnya mencapai 59,1 juta barel.
Jika dihitung dalam nilai uang, Indonesia menanggung defisit 8 miliar dollar AS pada 2018-2019 saja.
Nilai itu setara lima persen APBN Indonesia saat ini.
Dalam 20 tahun ke depan, defisit itu akan membesar dan mencapai 40 miliar dollar AS pada 2040.
Faisal mengatakan, kondisi industri migas dalam negeri memang menyulitkan untuk memacu produksi.
Banyak sumur minyak sudah amat tua sehingga produksinya menurun.
Ada pun gas Indonesia mengandung banyak metana sehingga lebih cocok dijadikan LNG.
Padahal, Indonesia membutuhkan LPG yang bahan dasarnya gas alam dengan kandungan mayoritas propana.
(*/ TribunPalu.com / Wartakotalive.com/CC)