Pangeran Charles Pegangi Tangan Ratu Elizabeth II Sambil Menangis, Syok Tahu sang Ibunda Wafat
Pangeran Charles sangat sedih atas kepergian sang ibunda, Ratu Elizabeth II.
Kabar bahwa kesehatan sang Ratu memburuk awalnya muncul tak lama setelah Kamis siang, saat dokter pribadinya mengatakan sang Ratu tengah berada di bawah pengawasan medis.
Hal ini tentu saja mendorong keluarganya bergegas pergi ke Skotlandia untuk berada di sisinya pada momen terakhirnya.

Bendera Setengah Tiang
Ribuan orang pun berkumpul di luar Istana Buckingham di pusat kota London, dan suasana menjadi hening saat bendera diturunkan menjadi setengah tiang.
Kerumunan tampak di depan gerbang saat pemberitahuan yang mengumumkan kematian satu-satunya raja yang paling banyak dikenal orang Inggris itu ditempelkan di gerbang besi hitam.
Pejabat Kerajaan mengatakan bahwa Pangeran Charles yang nantinya menjadi 'Raja Charles III' dan istrinya Camilla akan menjadi Permaisuri, akan tetap berada di Kastil Balmoral tempat sang ratu meninggal, sebelum kembali ke London pada Jumat waktu setempat.
Setelah tiba di London, 'Raja Charles III' diharapkan menyampaikan pidatonya di depan warga Inggris dan bertemu dengan Perdana Menteri (PM) baru Liz Truss.
Saat ini, rincian mengenai prosesi pemakaman sang Ratu pun belum dikonfirmasi.
Setelah kematian Ratu Elizabeth II, Charles secara otomatis menjadi Raja Inggris dan kepala negara dari 14 negara persemakmuran, termasuk Australia, Kanada dan Selandia Baru.
Ia juga diperkirakan akan mengunjungi semua negara yang menjadi persemakmuran Inggris dalam beberapa hari mendatang.
Masalah Ratu Elizabeth

Ratu Elizabeth II meninggal dunia setahun setelah ditinggalkan suami tercintanya, Pangeran Philip.
Sejak saat itu sang Ratu diketahui telah menderita apa yang disebut oleh Istana Buckingham sebagai 'masalah mobilitas episodik'.
Gangguan ini ia rasakan sejak akhir tahun lalu, memaksanya untuk menarik diri dari hampir semua acara publiknya.
Dikutip dari laman Reuters, Jumat (9/9/2022), tugas resmi terakhirnya hanya berlangsung pada Selasa lalu, saat dirinya menunjuk Perdana Menteri baru Inggris Liz Truss.