Sulteng Hari Ini
Gandeng PKK se Sulteng, BI Gaungkan Konsumsi Cabai Olahan dan Ikan Air Tawar untuk Tekan Inflasi
Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah dan PKK se-Provinsi Sulawesi Tengah berkolaborasi dalam menyelenggarakan kegiatan Lomba Masak MARISI 2022 di T
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Alan Sahril
TRIBUNPALU.COM, PALU - Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah dan PKK se-Provinsi Sulawesi Tengah berkolaborasi dalam menyelenggarakan kegiatan Lomba Masak MARISI 2022 di Torau Resort, Tentena (21/10/2022).
MARISI sendiri merupakan singkatan dari “Menu Kreasi Tekan Inflasi” dimana melalui lomba masak ini, diharapkan dapat menambah preferensi menu alternatif masyarakat terhadap konsumsinya sehari-hari.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah Dwiyanto Cahyo Sumirat mengatakan, Menu Kreasi Tekan Inflasi adalah menu kreasi yang bahan-bahannya dapat mengurangi tekanan inflasi pada saat terjadi keterbatasan pasokan komoditas ikan laut dan cabai segar.
Di sisi lain, dapat menjadi alternatif dalam menjaga minat petani dalam hal terjadi surplus stok komoditas.
"Kegiatan ini menjadi penting mengingat Inflasi yang tinggi dapat berdampak pada penurunan daya beli masayarakat secara luas, meningkatkan kemiskinan yang juga akan meningkatkan angka stunting di provinsi Sulawesi Tengah," ujar Dwiyanto Cahyo Sumirat, Rabu (19/10/2022) pagi.
Baca juga: Kampung Lere Festival, Para Pengunjung Bakal Diarak Naik Dokar
Lomba Masak MARISI 2022 merupakan rangkaian kegiatan Gerakan Naional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) mencermati perkembangan inflasi Tahun 2022.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), per September 2022, tingkat inflasi gabungan di Sulawesi Tengah mencapai 6,73 persen (yoy) atau berada diatas rata-rata nasional sebesar 5,95 % (yoy).
Hal ini mencerminkan tingginya kenaikan harga secara tahunan yang mayoritas didorong oleh komoditas langganan inflasi seperti cabai dan ikan air laut seperti ikan cakalang.
"Tingginya konsumsi pada kedua komoditas tersebut merefleksikan ketergantungan yang besar terhadap ketersediaan komoditas cabai dan ikan air laut yang berpengaruh terhadap fluktuasi harga pada kedua komoditas ini," terang Dwiyanto Cahyo Sumirat.
Ia menambahkan, diantara strategi yang dapat ditempuh adalah dengan menambah alternatif preferensi masyarakat atau membuat program untuk mempengaruhi sisi permintaan.
Hal ini merupakan tantangan yang harus dijawab bersama oleh semua pemangku kepentingan termasuk Bank Indonesia dan instansi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Berdasarkan karakteristiknya, cabai olahan dapat disimpan dalam waktu lama oleh masyarakat.
Penggunaan cabai bubuk diharapkan menjadi substitusi bagi cabai segar yang tidak tahan lama dan rentan terhadap naik turunnya pasokan.
Di sisi lain, ikan air tawar menjadi potensi komoditas yang dapat didorong menjadi alternatif menu ikan yang sangat digemari oleh masyarakat Sulawesi Tengah.