Palu Hari Ini

4 Tahun Bertahan di Hunian Sementara, Penyintas Bencana Demo Kantor BPPW Sulteng

Dalam aksinya, para Penyintas gempa tsunami, dan likuifaksi 2018 itu menyuarakan sejumlah tuntutan.

Editor: mahyuddin
TRIBUNPALU.COM/FANDY
Sejumlah Penyintas berunjuk rasa di Kantor Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tengah (Sulteng), Sabtu (3/12/2022). Kantor BPPW Sulteng berlokasi di Jl Soekarno-Hatta, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.  

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fandy Ahmat

TRIBUNPALU.COM, PALU - Sejumlah Penyintas berunjuk rasa di Kantor Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tengah (Sulteng), Sabtu (3/12/2022).

Kantor BPPW Sulteng berlokasi di Jl Soekarno-Hatta, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu. 

Dalam aksinya, para Penyintas gempa tsunami, dan likuifaksi 2018 itu menyuarakan sejumlah tuntutan.

Pertama mendesak BP2P Sulawesi merealisasikan hak-hak penyintas dan segera tetapkam lelang Huntap 2B Kelurahan Tondo dan Talise.

Kedua, BP2JK Sulteng hentikan dugaan persekongkolan jahat terkait penetapan pemenang PT Sarana Multi Usaha pada proyek rekonstruksi di jalan akses Danau Lindu yang dibiayai oleh JICA senilai Rp 89 miliar.

Baca juga: Korban Gempa Sulteng Meninggal di Huntara, Penyintas Minta Komnas HAM Turun Tangan

Kedua, BP2JK Sulteng hentikan dugaan persekongkolan jahat, terkait penetapan pemenang PT Sarana Multi Usaha pada proyek rekonstruksi, Jalan akses Danau Lindu yang dibiayai oleh JICA senilai 89 Milyar.

Koordinator aksi Moh Raslin meminta pemerintah pusat maupun daerah memperhatikan nasib para penyintas bencana.

"Pada prinsipnya kami meminta hak-hak para penyintas segera dipenuhi. Janjinya dua setengah tahun masalah ini selesai tapi sampai hari ini tak kunjung tuntas. Kami mencatat masih ada 6 ribu KK masih bertahan di huntara Palu, Sigi dan Donggala," ucapnya.

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved