Sulteng Hari Ini
Gubernur dan DJPb Sulteng Serahkan DIPA -TKD 2023 untuk Bupati
Ekonomi 2022 dan Proyeksi 2023 di Sulteng tumbuh impresif 19,13 persen yoy, tertinggi ke-2 secara nasional.
Yang kemudian menimbulkan respons kebijakan dalam bentuk pengetatan moneter dan kenaikan suku bunga.
"Oleh sebab itu, APBN 2023 dirancang sebagai instrumen untuk tetap menjaga optimisme dan terus meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan dari risiko global," terang Irfa Ampri.
Irfa Ampri membeberkan, perkembangan Ekonomi 2022 dan Proyeksi 2023 di Sulteng tumbuh impresif 19,13 persen yoy, tertinggi ke-2 secara nasional.
Hanya kalah dari provinsi Maluku Utara (24,85 persen yoy).
Ekonomi Sulteng juga berkontribusi 1,5 persen terhadap Perekonomian Nasional.
Seluruh lapangan usaha kecuali adminstrasi pemerintahan mengalami pertumbuhan.
"Pertumbuhan tertinggi terjadi pada kelompok lapangan usaha Industri Pengolahan yang tumbuh sangat tinggi yakni 41,34 persen (yoy)," bebernya.
Baca juga: Dongkrak Pasokan Air Bersih, Wakil Gubernur Sulteng Resmikan SPAM Jaringan Pipa di Bangkep
Kata Irfa Ampri, komponen pengeluaran Ekspor juga terus mencatatkan pertumbuhan tinggi (33,2 persen yoy).
Hal ini tidak terlepas dari windfall ekspor produk unggulan Sulteng seperti Besi Baja dan Nikel.
Di sisi lain, neraca perdagangan terus konsisten mencatatkan surplus sejak akhir Desember 2016, atau selama 67 bulan berturut-turut.
Selain itu kondisi ketenagakerjaan regional juga sangat baik dengan pencapaian angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2022 sebesar 3,00 persen, dimana angka ini menjadikan Provinsi Sulteng masuk dalam 5 besar Provinsi Dengan TPT terendah secara nasional.(*)