Viral

VIRAL Mahasiswa Teknik Unhas Meninggal saat Diksar Mapala, Ini Fakta-faktanya: Ada Luka Lebam

Viral di Media Sosial kabar mahasiswa Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) meninggal saat Pendidikan Dasar (Diksar) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala).

Handover
Korban Diksar Mapala Unhas Virendy adalah cucu dari Profesor Prof Dr OJ Wehantouw, MS (1934-2015), guru besar ilmu sosial di Kampus Merah. 

TRIBUNPALU.COM - Viral di Media Sosial kabar seorang mahasiswa Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) meninggal saat Pendidikan Dasar (Diksar) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala), Jumat (13/1/2023).

Diketahui hingga kini belum terungkap penyebab kematian mahasiswa Teknik Unhas itu.

Pihak kampus Unhas masih melakukan investigasi terkait penyebab kematian korban.

Selain itu, Mapala 09 Teknik pun juga sudah dibekukan sementara.

Kegiatan Diksar Mapala 09 Teknik ini dilakukan sejak Senin (9/1/2023) di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Ungkapan duka cita Departemen Arsitektur Universitas Hasanuddin (Unhas) atas meninggalnya mahasiswa bernama Virendy Marjefy. Virendy meninggal saat mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) 09 di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Ungkapan duka cita Departemen Arsitektur Universitas Hasanuddin (Unhas) atas meninggalnya mahasiswa bernama Virendy Marjefy. Virendy meninggal saat mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) 09 di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. (Dok Unhas)

Berikut fakta-fakta terkain Mahasiswa Teknik Unhas yang meninggal saat diksar Mapala:

Keluarga Korban Temukan Luka Lebam

Berdasarkan pengakuan ketua Mapala 09 Teknik, Ibrahim Fauzi, korban meninggal karena mengalami sesak nafas.

Korban yang bernama Virendy Marjefy (19) sempat mengeluh sakit sesak nafas ketika berada di daerah perbukitan sebelum dinyatakan meninggal.

Namun ayah korban, James Wehantouw mengaku menemukan luka lebam pada jasad Virendy Marjefy.

"Itu ada lebam, ada luka apa, cuma kita positif thinking saja karena kita sulit jelaskan," ujarnya dikutip dari TribunMakassar.com.

Untuk mengungkap penyebab luka lebam ini, jasad korban harus diautopsi terlebih dahulu.

James Wehantouw keberatan jika jasad anaknya diautopsi dan memilih untuk langsung memakamkannya pada Senin (16/1/2023).

"Karena kalau kita mau tau penyebab nya kita harus autopsi. Setelah kita pihak keluarga pertimbangan kita keberatan autopsi," jelasnya.

Suasana rumah duka Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) bernama Virendy Wehantouw (18) meninggal dunia saat mengikuti Pendidikan Dasar Mahasiswa Pecinta Alam (Diksar Mapala).
 
Suasana rumah duka Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) bernama Virendy Wehantouw (18) meninggal dunia saat mengikuti Pendidikan Dasar Mahasiswa Pecinta Alam (Diksar Mapala).   (DOK PRIBADI)

Ada Beberapa Kejanggalan dalam Kematian Korban

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved