Kekerasan Seksual Banyak Dialami Anak di Bawah Umur Parigi Moutong, Pelakunya Orang Terdekat

Laporan Wartawan TribunPalu, Rian Afdhal

TRIBUNPALU.COM, PARIMO - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Parigi Moutong (Parimo), mencatat kasus kekerasan perempuan dan anak di tahun 2022 mengalami peningkatan.

Pada Tahun 2021 kekerasan kepada anak sebanyak 34 kasus, sementara kekerasan terhadap perempuan sebanyak 28 kasus, jika ditotalkan semua sebanyak 62 kasus.

Kemudian, pada tahun 2022 kekerasan pada anak sebanyak 40 dan kekerasan terhadap perempuan sebanyak 23 kasus, jika ditotalkan sebanyak 63 kasus.

"Memang jika melihat data, kekerasan pada perempuan itu menurun, namun meningkat pada kekerasan anak," kata Kepala Bidang Perlindungan Anak DP3AKB Parimo, Dahniar kepada TribunPalu, Minggu (5/2/2023).

Baca juga: Hadianto Rasyid Sebut Kerukunan Sengkanaung Ikut Membawa Perubahan di Kota Palu

Menurut Dahniar, Kekerasan anak rata-rata masih dibawah umur yang didominasi oleh kekerasan seksual.

Pelaku dari kekerasan seksual itu juga merupakan orang terdekat dari korban seperti ayah, kakek bahkan tetangga.

Hal tersebut tentunya menjadi perhatian penting bagi DP3AKB Parimo untuk mengawal serta menjaga korban dari kasus-kasus tersebut.

Baca juga: Alokasikan Anggaran Rp 2,5 Miliar, DMI Sulteng Siapkan 25.000 Paket Pangan Ramadan 2023

"Pasti akan kami dampingi mulai dari pemulihan kondisi, proses pemeriksaan Kepolisian, hingga persidangan," ujar Dahniar.

Ia menambahkan, untuk kekerasan perempuan terjadi akibat faktor ekonomi dilingkungan rumah tangga.

"Kami sering lakukan sosialisasi untuk menekan peningkatan kasus KDRT," tuturnya. (*)