KKB Papua

Kondisi Memprihatikan Warga Paro Korban Teror KKB Papua, Harus Jalan 3 Hari Demi Selamatkan Diri

Teror KKB Papua yang kian brutal dirasakan warga Paro Kabupaten Nduga.

Handover
Teror KKB Papua yang kian brutal dirasakan warga Paro Kabupaten Nduga. 

TRIBUNPALU.COM - Teror KKB Papua yang kian brutal dirasakan warga Paro Kabupaten Nduga.

Kini, warga Paro berada dalam kondisi memprihatinkan akibat ulah KKB Papua.

Mereka harus berjalan selama tiga hari menuju wilayah Kenyam demi menyelamatkan diri dari ancaman KKB Papua.

Diketahui, KKB Papua membakar pesawat Susi Air di Landasan Terbang Paro, Selasa (7/2/2023).

Baca juga: Terpaksa Makan Ular, Begini Kisah Pelarian Pekerja Puskesmas yang Dievakuasi dari Ancaman KKB Papua

Hal ini membuat warga setempat takut dan memiliki mengamankan diri ke Kenyam.

Namun, perjalanan dari Paro ke Kenyam membutuhkan waktu 3 hari dengan berjalan kaki.

Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa, mengatakan, dua hari belakangan ini pihaknya melakukan penyelamatan terhadap masyarakat yang berjalan kaki ke Kenyam.

"Butuh waktu dua sampai tiga hari itupun kalau sehat. Tetapi di situ ada anak kecil, ibu-ibu, orang tua, bahkan ada yang sakit sehingga bupati meminta TNI-Polri untuk evakuasi," tuturnya.

Lanjut Pangdam, saat ini TNI-Polri sudah melakukan evakusi warga ke Kenyam yang terdiri dari 25 orang dan sudah berada di Kenyam untuk dilakukan tindakan medis.

Selanjutnya, warga mengugsi karena ada ancaman KKB terkait tindakan pemboman di lokasi tersenut.

"Semua yang dilakukan ini adalah tindakan hukum karena Egianus Kogoya telah melakukan kriminalisasi," tuturnya.

Sementara, Wakapolda Papua, Brigjen Ramdani Hidayat mengatakan seperti yang disampaikan Pangdam bahwa telah dilaksanakan kegiatan kemanusiaan.

"Bupati Nduga meminta TNI-Polri diminta untuk mengevakuasi masyarakat Paro dan saat ini sedang di data jumlah warga," ungkapnya.

Ia mengatakan, pada saat TNI-Polri melakukan pemantauan menggunakan helikopter di daerah tersebut melihat ada warga berjalan kaki menuju Kenyam namun jaraknya masih jauh.

"Ada ibu-ibu, anak kecil dan kami tolong mereka ke Kenyam bahkan ada diantara mereka yang sakit," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved