KKB Papua

Teror KKB Papua Kian Brutal, Wapres Beri Perintah Khusus ke Panglima TNI dan Kapolri

Teror KKB Papua yang semakin brutal menjadi sorotan Wakil Presiden Maruf Amin.

handover/tribunnews
Wakil Presiden Ma'ruf Amin 

TRIBUNPALU.COM - Teror KKB Papua yang semakin brutal menjadi sorotan Wakil Presiden Maruf Amin.

Diketahui, KKB Papua kembali menebar teror dengan melakukan pembakaran pesawat Susi Air.

Wapres Maruf Amin langsung memerintahkan Kapolri dan Panglima mengerahkan pasukannya menjaga seluruh objek vital strategis di Nduga.

Ini dimaksud agar KKB tidak seenaknya merusak fasilitas publik di daerah rawan Papua.

Baca juga: Kondisi Memprihatikan Warga Paro Korban Teror KKB Papua, Harus Jalan 3 Hari Demi Selamatkan Diri

"Tempat-tempat yang strategis, itu harus ada penjagaan, harus ada pengawalan di situ," kata Ma'ruf usai meresmikan Balai Latihan Kerja Komunitas di Lombok Tengah, Jumat (10/2/2023).

Menurut Ma'ruf, penjagaan itu mesti dilakukan supaya KKB tidak leluasa melakukan aksi kekerasan seperti pembakaran pesawat Susi Air di Nduga.

"Jangan sampai di tempat itu kemudian tidak ada pengawalan, jadi ada pesawat datang kemudian bisa dibakar karena kurang pengawalan, harus dibuat pengawalan," ujar dia.

Mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga meminta aparat untuk memproses hukum pihak-pihak yang mengganggu situasi keamanan di Papua.

"Saya minta dan saya perintahkan supaya pembuat perusuh ini itu dikejar dalam rangka penegakan hukum," kata Ma'ruf.

Akan tetapi, ia mengeklaim bahwa hanya provinsi Papua Pegunungan yang situasi keamanannya kurang kondusif, sedangkan situasi lima provinsi lainnya di Papua disebut masih aman.

Ma'ruf menambahkan, selain pendekatan keamanan, pemerintah juga mengupayakan kesejahteraan bagi masyarakat Papua untuk mencegah terjadinya aksi teror dan kekerasan.

Ia mengatakan, pemerintah kini melakukan pembangunan kesejahteraan yang sesuai dengan keinginan serta masalah yang dihadapi warga Papua.

"Saya menggunakan istilah itu kami ingin menggaruk di tempat yang gatal, yang gatal itu artinya yang diperlukan itu yang kita garuk, yang kita berikan kepada mereka," kata Ma'ruf.

Diberitakan sebelumnya, seorang pilot dan 5 penumpang pesawat Susi Air belum diketahui keberadaannya usai pesawat tersebut dilaporkan dibakar di Bandara Paro, Selasa (7/2/2023).

Tak lama kemudian, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen M. Saleh Mustafa mengabarkan, pilot Philips Marthen (37) saat ini dibawa oleh KKB.

Akan tetapi, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengaku belum bisa nemastikan apakah benar Marthen disandera atau tidak.

Sebab, kata Yudo, jajarannya tidak menemukan saksi yang ditanya soal hilangnya kontak Philips dan lima penumpang pesawat sesaat usai mendarat.

"Saat dibakar kemudian dia (pilot dan penumpang) larinya ke mana atau dibawa ini sampai sekarang masih belum ada info. Makanya saya belum bisa menentukan itu ditahan atau tidak oleh KKB," kata Yudo, Kamis (9/2/2023). (*)


(TribunPalu.com/Tribun-Papua.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved