Trending Topic
Komnas HAM Trending di Twitter, Buntut Minta Hukuman Mati Dihapus Usai Vonis Ferdy Sambo
Komnas HAM Trending di Twitter hingga hari ini, Rabu (15/2/2023), buntut penyataannya soal Vonis Hukuman Mati Ferdy Sambo.
TRIBUNPALU.COM - Komnas HAM masih Trending di Twitter hingga hari ini, Rabu (15/2/2023).
Komnas HAM Trending di Twitter buntut penyataannya soal Vonis Hukuman Mati Ferdy Sambo.
Diketahui Ferdy Sambo divonis hukuman mati dalam perkara pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro mengatakan, pihaknya menghormati putusan majelis hakim PN Jakarta Selatan, yang memvonis Ferdy Sambo dengan hukuman mati.
"Komnas HAM menghormati proses dan putusan hukum yang telah diambil oleh hakim, dan memandang bahwa tidak seorangpun yang berada di atas hukum,” kata Atnike, Selasa (14/2/2023).
Atnike mengatakan, tindakan yang dilakukan oleh terdakwa Ferdy Sambo merupakan kejahatan serius.
Selain terbukti melakukan perencanaan pembunuhan, Ferdy Sambo juga telah melakukan obstruction of justice (penghalangan atas keadilan/perintangan penyidikan).
“Terlebih dengan menggunakan kewenangannya sebagai aparat penegak hukum,” imbuhnya.
Meski hak hidup termasuk dalam hak yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun (non-derogable rights), hukum Indonesia masih menerapkan pidana hukuman mati.
Komnas HAM mencatat, dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) yang baru, hukuman mati bukan lagi menjadi hukuman pidana pokok.
“Dan berharap agar penerapan hukuman mati ke depan dapat dihapuskan,” harapnya.
Komnas HAM, kata dia, turut merasakan duka dan kehilangan yang dirasakan oleh keluarga korban almarhum Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Mahfud MD Sebut Vonis Mati Ferdy Sambo Bukti Keberanian Hakim
Vonis mati kepada Ferdy Sambo serta 20 tahun penjara kepada Putri Chandrawati yang dijatuhkan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan ditanggapi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.
Dirinya menegaskan tak menghakimi keduanya yang terbukti melakukan pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J).
Lewat status twitternya @mohmahfudmd pada Selasa (14/2/2023), kepuasan terhadap hukuman maksimal dari kedau terdakwa senyatanya merupakan pujian terhadap para Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Sebab, keputusan yang dijatuhkan menurutnya merupakan bentuk keberanian para hakim sekaligus menegaskan Pengadilan independen dan bermartabat.
"Menyimpulkan hsl komunikasi dgn tokoh2 dan warga masyarakat: Kita bangga kpd hakim kasus Sambo bkn krn Sambo dan Putri dihukum dgn berat dan adil," tulis Mahfud MD.
"Kita hormat dan haru krn para hakim kasus Sambo bgt gagah berani menunjukkan bhw hakim dan pengadilan itu independen dan bermartabat," jelasnya.
Hal tersebet sejurus dengan status Mahfud MD sebelumnya yang mengungkapkan vonis mati yang dijatuhkan Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso atas kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) itu dinilainya selaras dengan rasa keadilan publik.
Dalam postingannya, dirinya menyebut peristiwa yang menyeret suami Putri Chandrawati itu adalah pembunuhan berencana yang kejam.
"Peistiwanya memang pembunuhan berencana yg kejam. Pembuktian oleh jaksa penuntut umum memang nyaris sempurna," tulis Mahfud MD lewat status twitternya @mohmahfudmd pada Senin (13/2/2023).
Mahfud MD pun mengomentari para pembela Ferdy Sambo yang justru lebih banyak mendramatisasi fakta.
"Para pembelanya lbh bnyk mendramatisasi fakta. Hakimnya bagus, independen, dan tanpa beban. Makanya vonisnya sesuai dgn rasa keadilan publik. Sambo dijatuhi hukuman hati.
Daftar Putusan Ferdy Sambo Cs dan Pertimbangan Hakim, 4 Terdakwa Divonis Lebih Berat dari Tuntutan
Empat terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, telah menjalani sidang vonis atau putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Empat terdakwa yang sudah dijatuhi hukuman oleh hakim, yakni Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi.
Kemudian, terdakwa Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal Wibowo alias Bripka RR.
Sementara itu, satu terdakwa lain, yakni Richard Eliezer (Bharada E) baru akan menjalani sidang vonis pada Rabu (15/3/2023).
Adapun untuk terdakwa Kuat Ma'ruf divonis hukuman penjara selama 15 tahun, sedangkan Ricky Rizal dijatuhi hukuman 13 tahun penjara.
Hal itu, disampaikan oleh Ketua Majelis Hakim, Wahyu Iman Santoso, dalam sidang vonis kasus Brigadir J pada Selasa (14/2/2023).
Berikut ini Daftar Putusan Ferdy Sambo Cs dalam Kasus Brigadir J
1. Ferdy Sambo Divonis hukuman mati

Ketua Majelis Hakim, Wahyu Iman Santoso, telah memvonis terdakwa Ferdy Sambo dengan hukuman mati.
Putusan itu, disampaikan Hakim Wahyu dalam sidang vonis atas terdakwa Ferdy Sambo pada Senin (13/2/2023), di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Vonis hukuman terhadap Ferdy Sambo ini diketahui lebih berat dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Sebelumnya, Ferdy Sambo dituntut penjara seumur hidup oleh jaksa.
"Mengadili menyatakan Ferdy Sambo terbukti sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana turut serta melakukan pembunuhan berencana dan tanpa hak menyebabkan sistem elektronik tidak bekerja secara bersama-sama."
"Menjatuhkan pidana mati," kata hakim dalam tayangan Breaking News Kompas TV, Senin (13/2/2023).
Hakim Wahyu menyebut, tidak ada hal yang meringankan terdakwa Sambo dalam kasus Brigadir J.
Sementara itu, ada sejumlah hal yang memberatkan vonis Ferdy Sambo.
Ferdy Sambo disebut telah menyebabkan duka yang mendalam bagi keluarga korban atas tewasnya Brigadir J.
Kemudian, perbuatan Ferdy Sambo dinilai telah menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
Hal tersebut, kata hakim, tidak sepantasnya dilakukan oleh aparat penegak hukum.
"Akibat perbuatan terdakwa menimbulkan keresahan dan kegaduhan di masyarakat, perbuatan terdakwa tidak sepantasnya dilakukan sebagai aparat penegak hukum dan pejabat utama Polri yaitu Kadiv Propam Polri," jelas Wahyu.
Selain itu, perbuatan Ferdy Sambo disebut telah mencoreng citra institusi Polri dan menyebabkan banyak anggotanya terlibat.
Ferdy Sambo juga dinilai berbelit-belit dalam memberikan keterangan selama sidang berlangsung.
2. Putri Candrawathi Divonis 20 Tahun Penjara

Terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Putri Candrawathi, menjalani sidang vonis atau putusan pada Senin (13/2/2023), di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Dalam persiangan, Putri Candrawathi divonis 20 tahun penjara oleh hakim.
Putri terbukti sah melakukan tindak pidana turut serta melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Vonis yang dijatuhkan hakim tersebut, lebih berat dari tuntutan jaksa, yakni 8 tahun penjara.
Sama dengan suaminya, Ferdy Sambo, majelis hakim menyebut, tidak ada hal yang meringankan Putri Candrawathi.
"Hal yang meringankan tidak ada," kata Hakim Anggota Alimin Ribut dalam ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (13/2/2023).
Adapun terdapat lima hal yang memberatkan Putri Candrawathi sehingga majelis hakim menjatuhkan vonis pidana penjara 20 tahun.
Pertama, terdakwa selaku istri seorang Kadiv Propam Polri sekaligus pengurus besar Bhayangkari sebagai Bendahara Umum seharusnya menjadi teladan dan contoh anggota Bhayangkari lainnya sebagai pendamping suami.
Kedua, perbuatan terdakwa mencoreng nama baik organisasi para istri Bhayangkari.
Ketiga, terdakwa berbelit-belit dan tidak berterus terang dalam persidangan sehingga menyulitkan jalannya persidangan.
Keempat, terdakwa tidak mengakui kesalahannya dan justru memposisikan dirinya sebagai korban
Kelimat, perbuatan terdakwa telah berdampak dan menimbulkan kerugian yang besar berbagai pihak baik materiel maupun moril bahkan memutus masa depan banyak personel anggota kepolisian.
3. Kuat Ma'ruf Divonis 15 Tahun Penjara

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjatuhkan vonis terhadap Kuat Maruf yakni 15 tahun penjara.
Kuat Maruf dinilai terbukti melakukan tindak pidana pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa selama 15 tahun," ucap Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Wahyu Iman Santoso, dalam persidangan, Selasa, dikutip dari YouTube Kompas TV.
Vonis Kuat Maruf tersebut, lebih tinggi dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU), yaitu delapan tahun penjara.
Ada empat hal memberatkan dan satu hal meringankan yang dipertimbangkan Majelis Hakim saat menjatuhkan vonis terhadap terdakwa Kuat Ma'ruf.
Hakim anggota Morgan Simanjuntak mengatakan, bahwa hal pertama yang memberatkan Kuat Ma'ruf adalah sikapnya yang dinilai tidak sopan selama berlangsungnya persidangan.
"Hal-hal yang memberatkan, terdakwa tidak sopan di persidangan," kata Hakim Morgan, Selasa (14/2/2023), di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Selain itu, Kuat Ma'ruf itu dinilai berbelit-belit dalam menyampaikan keterangan di persidangan.
Sehingga, mempersulit proses persidangan kasus yang telah menyita perhatian publik secara luas ini.
Disebutkan, tidak ada rasa bersalah yang ditunjukkan Kuat Ma'ruf, sikapnya seolah menampilkan pribadi yang tidak mengetahui sama sekali tentang kasus ini.
Kemudian, kata Hakim Morgan, Kuat Ma'ruf tampak tidak menyesali perbuatannya, hal ini ditunjukkannya dalam tiap persidangan.
Sementara hal yang meringankan, Hakim Morgan menyebut bahwa Kuat Ma'ruf memiliki keluarga yang harus dinafkahi.
4. Ricky Rizal Divonis 13 Tahun Penjara, Lebih Tinggi dari Tuntutan Jaksa

Majelis Hakim menjatuhkan vonis selama 13 tahun kepada terdakwa Ricky Rizal pada Selasa (14/2/2023).
Menurut Hakim Wahyu, terdakwa Ricky Rizal terbukti melakukan tindakan turut serta melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Ricky Rizal divonis lebih berat dari tuntutan jaksa sebelumnya, yakni 8 tahun penjara.
Ricky Rizal divonis hukuman selama 13 tahun penjara melalui pertimbangan sejumlah hal.
Adapun hal yang memberatkan, yakni perbuatan terdakwa mencoreng nama baik institusi Polri.
Kemudian, terdakwa dinilai berbelit-belit dalam persidangan.
"Terdakwa dinyatakan berbelit-belit sehingga menyulitkan persidangan," ucap Hakim Wahyu, Selasa (14/2/2023)
Sementara hal yang meringankan, terdakwa masih mempunyai tanggungan keluarga dan diharapkan bisa memperbaiki perilakunya. (tribun network/thf/Tribunnews.com)
Ferdy Sambo
Hukuman Mati Ferdy Sambo
Nofriansyah Yosua Hutabarat
hukuman mati
Brigadir J
Komnas HAM
Atnike Nova Sigiro
Mayat Ditemukan Nelayan di Perairan Jakarta Utara Pensiunan BIN, Siapa Hendrawan Ostevan? |
![]() |
---|
Konser Band The 1975 Dihentikan Paksa di Malaysia, Dijadwalkan Manggung di Indonesia |
![]() |
---|
Teribat Kasus Brigadir J! Kini Kompol Chuck Putranto Eks Anak Buah Ferdy Sambo Bebas, Ini Sosoknya |
![]() |
---|
Berhasil Tipu 11 TKW, Wowon Cs Pakai Trik Ubah Uang dalam Amplop Hingga Pamer Harta |
![]() |
---|
KPK Heran Keluarga Lukas Enembe Melapor ke Komnas HAM: Hak-haknya Sudah Terpenuhi Semua |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.