Tari Tradisional
Mengenal Tari Pamonte Asal Sulteng, Tarian Khas Gadis Suku Kaili
Tari Pamonte merupakan salah satu tarian khas dari Provinsi Sulawesi Tengah atau Sulteng.
TRIBUNPALU.COM - Tari Pamonte merupakan salah satu tarian khas dari Provinsi Sulawesi Tengah atau Sulteng.
Di artikel ini kita akan membahas mengenai Tari Pamonte yang berasal dari Sulteng.
Tari Pamonte sering dipertunjukan oleh gadis Suku Kaili di Sulteng.
Dilansir dari situs Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, tarian ini ditampilkan oleh wanita yang berpakaian petani.
Makna Tari Pamonte yaitu menggambarkan kebiasaan para gadis Suku Kaili saat menyambut musim panen padi tiba.
Tari tradisional yang menggambarkan kegembiraan dan ungkapan rasa syukur atas panen.
Sejarah Tari Pamonte
Dikutip dari buku Mengenal Tarian dan Seni Sulawesi (2008) karya Wisnu Fajar, Tari Pamonte sudah ada dan dikenal oleh masyarakat Sulawesi Tengah sejak tahun 1957.
Putra asli daerah Sulawesi Tengah, bernama Hasan. M. Bahasyua merupakan sosok yang menciptakan Tari Pamonte.
Tari Pamonte terinspirasi dari aktivitas dan kebiasaan para gadis-gadis Suku Kaili ketika menyambut masa panen padi tiba.
Dilansir dari Komas.com, pada zaman dahulu masyarakat Suku Kaili mayoritas berprofesi sebagai petani, maka biasanya mereka menyambut musim panen tersebut dengan gembira dan sukacita.
Dari kebiasaan tersebut kemudian diangkat kehidupan masyarakat Suku Kaili menjadi sebuah karya seni yang indah dan dinamakan dengan Tari Pamonte.
Tari Pamonta juga menggambarkan kegembiraan dan ungkapan rasa syukur atas panen yang mereka dapatkan.
Rasa bahagia dilakukan dengan saling bergotong-royong dan bahu-membahu.
Sehingga terlarut dalam semangat kebersamaan yang tinggi dan penuh sukacita.
Busana Tari Pamonte
Dengan mengenakan busana khas layaknya para petani, penari menari dengan gerakan yang khas mengikuti alunan musik pengiring.
Di mana para penari membawa alat-alat Toru atau tudung (topi), Alu (nalu) alat menumbuk padi, bakul (bingga) tempat padi dan padi (pae).
Namun, setelah mengalami perubahan maka alat-alat yang dipakai hanyalah Tudung (taro) dan Selendang (salenda).
Gerakan Tari Pamonte
Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), berikut ragam gerak tari Pamonte:
Gerak I, netabe artinya menghormat
Gerak II, momonte artinya memetik padi (menuai)
Gerak III, manggeni pae ri sapo artinya membawa padi ke rumah
Gerak IV, manggaeni pae ri nonju artinya membawa padi ke lesung
Gerak V, mombayu pae artinya menumbuk padi
Gerak VI, mosidi artinya menapis
Gerak VII, maggeni ose artinya membawa beras
Gerak VIII, meaju, Rano, Raego Mpae artinya ucapan syukur sambil bernyanyi bersama tanda kegembiraan mendapatkan hasl yang memuaskan.
Pertunjukan Tari Pamonte
Dalam pertunjukannya, Tari Pamonte ditarikan oleh para penari wanita.
Jumlah penari Tari Pamonte biasanya terdiri dari penari dan seorang Penghulu yang disebut dengan Tadulako.
Tadulako dalam tarian memiliki peran sebagai pemimpin tari dan memberikan aba-aba kepada para penari lainnya.
Tari Pamonte disajikan dengan jumlah penari selalu ganjil yaitu 9,13,17,21 dan seterusnya.
Pada 1957, tari Pomonte diperagakan oleh penari wanita berjumlah 21 orang. Kemudian menjadi 16 orang dan diubah lagi menjadi 17 orang penari.
Tari Pamonte memiliki ciri khas.
Di mana para penari menggunakan todung dan selendang serta busana pasau atau blus los tangan panjang.
Kemudian buya sambe (sarung tangan) atau rok batas lutut model lipat memakai renda.
Pengiring Tari Pamonte
Tari Pamonte biasanya diiringi oleh musik tradisional seperti Ngongi, Ganda dan alat musik tradisional Sulawesi Tengah lainnya, seperti suling (suli), gendang (gimba), gong (tawa-tawa).
Selain itu tarian ini juga diiringi dengan nyanyian syair adat yang dinyanyikan oleh pengiring vokal.
Gerakan para penari, biasanya juga mengikuti syair yang dibawakan agar terlihat lebih padu.
Namun di beberapa pertunjukan Tari Pamonte, ada juga beberapa kelompok tari yang lebih memilih menggunakan rekaman kaset daripada musik pengiring aslinya karena dianggap lebih praktis.
Tapi banyak juga yang masih mempertahankan musik tradisional sebagai musik pengiring, karena agar kesan seni tradisional dalam tarian tersebut tidak hilang.(*)
Makna dan Simbol dalam Tari Mokambu, Tradisi Sulawesi Tengah Penuh Filosofi |
![]() |
---|
Mengenal Tari Dero Asal Sulteng, Tarian Khas Suku Pamona di Kabupaten Poso |
![]() |
---|
Sejarah Tari Pontanu Asal Sulawesi Tengah, Menceritakan Aktivitas Wanita Penenun Kain Donggala |
![]() |
---|
Sejarah Tari Balia, Dipercaya Sebagai Ritual Penyembuh Bagi Masyarakat Suku Kaili |
![]() |
---|
Mengenal Tari Balia dari Sulawesi Tengah, Ritual Penyembuhan Ala Masyarakat Suku Kaili |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.