Banggai Hari Ini

Mahasiswa Untad Praktikum di Luwuk, Pantau Populasi Banggai Cardinal Fish

Mahasiswa Jurusan Perikanan dan Kelautan Program Studi Akuakultur Fakultas Peternakan dan Perikanan, Untad melaksanakan praktikum di Luwuk.

Penulis: Asnawi Zikri |
TribunPalu.com/Asnawi Zikri
Mahasiswa Jurusan Perikanan dan Kelautan Untad Palu melaksanakan praktikum memantau pooulasi Banggai Cardinal Fish (BCF) di perairan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Jumat (2/6/2023). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Asnawi Zikri

TRIBUNPALU.COM, BANGGAI - Mahasiswa Jurusan Perikanan dan Kelautan Program Studi Akuakultur Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako (Untad) melaksanakan praktikum di Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

Dalam 2 hari terakhir, para mahasiswa telah turun di 3 titik untuk melaksanakan praktikum terkait Banggai Cardinal Fish (BCF).

Wakil Dekan 3 Fakultas Peternakan dan Perikanan, Dr Samliok Ndobe menjelaskan, pada Jumat (2/6/2023) pagi, mahasiswa turun di Pelabuhan Rakyat dan Pelabuhan Luwuk.

Kemudian Jumat sore para mahasiswa ke perairan di kawasan Kilometer 5, Kelurahan 
Maahas, Kecamatan Luwuk Selatan.  

Dr Samliok mengatakan, BCF adalah ikan endemik Provinsi Sulawesi Tengah yang penyebarannya di Kabupaten Banggai, Banggai Kepulauan, dan Banggai Laut. 

Baca juga: Meringankan Beban Masyarakat, Satgas TMMD Bangun Jamban di Desa Tou Banggai

"Ikan ini merupakan ikan endemik Indonesia, khususnya Sulawesi Tengah yang memiliki sumber daya potensi perikanan ini," tuturnya saat di Kilometer 5. 

BCF, kata Dr Samliok, sudah dilindungi melalui kebijakan pemerintah melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 49 Tahun 2018 dengan status perlindungan terbatas.

"Perlindungan terbatas itu artinya dalam satu tahun kita tidak boleh menangkap pada waktu-waktu tertentu," jelas Dr Samliok. 

Perlindungan terbatas itu, disebutkan tak boleh ada penangkapan Bangai Cardinal Fish pada Maret dan April, kemudian Oktober dan November setiap tahun.

"Apa yang dilindungi dalam perlindungan terbatas itu ada tiga metode yang dilakukan," jelasnya. 

Metode pembatasan penangkapan, kata dia, pertama berdasarkan ukuran, kedua waktu, dan ketiga berdasarkan jumlah. 

"Kenapa kami dari civitas akademika konsen terhadap ini karena visi misi fakultas kami dan khususnya Jurusan Perikanan dan Kelautan Program Studi Akuakultur kami konsen mengelola ikan-ikan endemik dan langka," terangnya. 

Karena itu, menurut Dr Samliok, distribusi mata kuliah atau kurikulum jurusan ini beberapa jenis ikan endemik dan langka dimasukkan.

"Salah satunya ini, karena ikan ini tidak hanya dikenal di Banggai atau Indonesia. Tetapi juga di internasional karena pasar ekspornya itu tidak hanya di China atau Jepang, tetapi juga di Amerika, Eropa, dan Australia," paparnya.

Banggai Cardinal Fish, katanya, spesies tunggalnya hanya berada di tiga kabupaten ini. Meskipun sudah banyak dibudidayan di belahan dunia lain.

"Tapi secara genetik ada perubahan dibandingkan di lokasinya, sehingga secara morfologi dari warnanya akan berbeda," katanya. 

Karena itu, Dr Samliok mendorong agar pemangku kepentingan mulai dari tingkat pusat hingga daerah lebih kosentrasi dalam perlingan Banggai Cardinal Fish. 

"Dari LSM GAM selama ini juga konsen, terutama habitatnnya di Teluk Lalong," tuturnya.

Terkait dengan survei di Kota Luwuk, ia menjelaskan, sebenarnya setiap tahun dilakukan dan menunjukkan di beberapa lokasi terjadi penurunan populasi, tetapi di lokasi lain meningkat. 

"Kalau mau dilihat tren apakah dia naik atau turun itu secara rata-rata masih terkendali. Mudah-mudahan ke depan tetap dijag," jelasnya. 

Ia juga mengingatkan pentingnya untuk tidak menangkap bulu babi sebagai mikrohabitat Banggai Cardinal Fish. 

Dr Samliok mengibaratkan, bulu babi adalah rumah bagi ikan endemik ini.  

Selain Dr Samlik, terdapat Koordinator Gugus Kendali Mutu Dr James Walalangi, Ketua Program Studi Dr Irawati Mei Widiastuti, Pengelola MBKM Dr Andi Heryanti Rukka, serta Ketua LPPM STPL Deddy Wahyudi, yang masuk dalam tim praktikum ini. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved