Semesta Mencegah Stunting
Percepat Penurunan Stunting, Bapelitbangda Parigi Moutong Kaji 8 Aksi Konvergensi
Dari delapan aksi konvergensi itu pemerintah menetapkan 10 desa dalam 5 kecamatan sebagai lokasi khusus beresiko terdampak Stunting.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Lisna
TRIBUNPALU.COM, PALU - Bapelitbangda Parigi Moutong telah mengkaji penetapan delapan aksi konvergensi sebagai upaya penurunan angka Stunting di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Delapan aksi konvergensi penurunan Stunting meliputi analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, peraturan pendukung, pembinaan kader pembangunan manusia, sistem manajamen data, pengukuran dan publikasi, review kinerja tahunan.
Dari delapan aksi konvergensi itu pemerintah menetapkan 10 desa dalam 5 kecamatan sebagai lokasi khusus beresiko terdampak Stunting.
Di antaranya menggunakan instrumen penilaian berdasarkan indikator dan periode waktu yang ditetapkan.
Kepala Bapelitbangda Parigi Moutong Irwan menjelaskan, penilaian kinerja sebagai upaya bersama dalam menurunkan angka Stunting.
Baca juga: Pemkab Parigi Moutong Sulteng Tetapkan Festival Durian 5-6 Juli 2023, Undang Presiden Jokowi
Diketahui prevalensi Stunting di Parimo sudah memberikan hasil yang diharapkan, meskipun belum sampai pada target yang ditetapkan pemerintah yakni 14 persen di akhir tahun 2024.
“Alhamdulillah mulai dari 2019 sampai sekarang kasus stunting di Kabupaten Parimo terus mengalami penurunan,” kata Irwan kepada TribunPalu.com, Sabtu (17/6/2023).
Hal itu berdasarkan data Stunting Kabupaten Parimo pada tahun 2019 jumlah kasus stunting 4093 persen, kemudian tahun 2020 terdapat penurunan jumlah kasus menjadi 3.805 persen dan pada tahun 2021 kembali terjadi penurunan lagi menjadi 2.858 persen.
Irwan menyampaikan penanganan kasusStunting masuk pada poin ke tiga misi Kepala Daerah Kabupaten Parimo yaitu memajukan kualitas layanan pendidikan dan menggalakkan kesehatan berdaya saing, dimana penanganan stunting berada dalam misi ke tiga ini.
Bapelitbangda Parigi Moutong juga mendorong keterlibatan pihak eksternal melalui aksi inovasi yang digagas melalui orang tua asuh Stunting.
Kegiatan itu sekaligus sebagai media pengingat bahwa ada prioritas nasional yang harus dikerjakan bersama-sama.
“Kita tahu bahwa target RPJMN tahun 2024 Indonesia harus prevalensi stunting harus di bawah 14 persen, saat ini tahun 2022 kita baru di angka 27,4 persen, memang perlu kerja keras yang harus kita bangun,” jelas Irwan.(*)
Gerakan Peduli Keluarga Berisiko Stunting dan Mustahik Dimulai, Target 100 Bayi dan 100 Ibu Hamil |
![]() |
---|
RSUD Madani Palu Target Nol Persen Stunting di Desa Pasaku dan Luku Sigi |
![]() |
---|
BKKBN Sulteng: Semua Berpotensi Stunting, Sekalipun Keluarga Itu Mampu |
![]() |
---|
Pemkot Palu Buka Dapur Sehat Atasi Stunting di Kelurahan Watusampu |
![]() |
---|
Pemkab Sigi Genjot Program Penanganan Stunting dan Penanggulangan Kemiskinan Tahun Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.