Idul Adha 2023

Daftar Harga Sapi dan Kambing Kurban di Kota Palu, Bobot 1 Ton Termurah Rp 50 Juta

Harga Hewan Kurban sapi dan kambing di Kota Palu berdasarkan bobot dan tipe hewan.

Penulis: Fadhila Amalia | Editor: mahyuddin
TRIBUNPALU.COM
Harga Hewan Kurban di Pasar Hewan Jl Pipa Air, Kelurahan Donggala Kodi, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fadhila

TRIBUNPALU.COM, PALU - Harga Hewan Kurban di Kota Palu, Sulawesi Tengah, bervariatif selama Idul Adha 2023.

Informasi dihimpun TribunPalu.com, Selasa (27/6/2023), Harga Hewan Kurban sapi dan kambing di Kota Palu berdasarkan bobot dan tipe hewan.

Berikut daftar Harga Hewan Kurban di Pasar Hewan Jl Pipa Air, Kelurahan Donggala Kodi, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu.

Kambing 

Kambing berat 20 kilogram mulai Rp1,6 juta.

Kambing berat 25 kilogram mulai Rp2,5 juta.

Kambing dengan berat 34-36 kilogram mulai Rp4,5 Juta.

Sapi

Sapi jantan limosin berumur 4 tahun dengan bobot 1 ton dimulai Rp50 juta.

Sapi betina 400 kilogram dimulai Rp7 juta.

Sapi jantan 450 kilogram dimulai Rp8 hingga Rp8,5 juta.

Sapi dengan bobot 90 hingga 95 kilogram dimulai Rp16 juta.

Sapi dengan bobot 100 kilo dimulai Rp18 hingga Rp18,5 juta.

5 Amalan Sunnah Sebelum Salat Id

Hari Raya Idul Adha 2023 diperingati setiap tanggal 10 bulan Dzulhijjah.

Bulan Dzulhijjah merupakan bulan yang sangat mulia yang mana merupakan bulan dilakukan ibadah haji serta penyembelihan kurban.

Di antara amalan-amalan yang ada, melaksanakan ibadah haji serta melakukan penyembelihan hewan kurban pada Idul Adha 10 Dzulhijjah adalah yang tertinggi.

Selain itu ada pula amalan sunah 9 hari di bulan Dzulhijjah, satu di antaranya puasa Arafah.

Baca juga: Liga 2 Kick Off September 2023: Klub Boleh Gaet 2 Pemain Asing, Harus Turunkan Pemain U-21

Selain itu, dalam momentum Hari Raya Idul Adha pada 10 Dzulhijjah, masih ada banyak amalan yang bisa dilakukan oleh kaum muslimin.

Dalam buku Himpunan Putusan Tarjih tentang Tuntunan Idan dan Qurban yang disusun Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah dijelaskan, berikut ini amalan sunah sebelum sholat Idul Adha.

Mengumandangkan Takbir

Mengumandang takbir atau takbiran pada Hari Raya Idul Adha adalah sesuatu yang disyariatkan oleh agama.

Pada Hari Raya idul adha, kumandang takbir yang digemakan adalah takbir mursal dan takbir muqayyad.

Pada takbir mursal idul adha, dilakukan setelah matahari terbenam pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga khatib selesai khutbah pada salat Id.

Sedangkan, untuk takbir muqayyad dikumandangkan mulai dari subuh dari tanggal 9 Dzulhijjah, mulai dilakukannya Puasa Arafah hingga setelah asar pada akhir hari Tasrik atau 13 Dzulhijjah.

Antara takbir mursal dan takbir muqayyad, keduanya tidak ada perbedaan lafadz.

Berhias Mengenakan Pakaian Bagus saat Salat

Orang yang menghadiri sholat Idul Adha baik laki-laki maupun perempuan dituntunkan agar berpenampilan rapi, yaitu berhias, memakai pakaian bagus (tidak harus mahal, yang penting rapi dan bersih), dan wangi-wangian sewajarnya.

Diriwayatkan dari Ja’far bin Muhammad dari ayahnya dari kakeknya, Nabi saw selalu memakai wool (Burda) bercorak (buatan Yaman) pada setiap ‘Id. (HR. Asy-Syafi’i dalam kitabnya Musnad asy-Syafi’i).

Diriwayatkan dari Zaid bin al-Hasan bin Ali dari ayahnya ia mengatakan, "Kami diperintahkan oleh Rasulullah saw pada dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) untuk memakai pakaian kami terbaik yang ada, memakai wangiwangian terbaik yang ada, dan menyembelih binatang kurban tergemuk yang ada (sapi untuk tujuh orang dan unta untuk sepuluh orang) dan supaya kami menampakkan keagungan Allah, ketenangan dan kekhidmatan." (HR. Al-Hakim dalam kitabnya al-Mustadrak, IV: 256).

Tidak Makan sejak Fajar Sampai Selesai Salat Idul Adha

Diriwayatkan dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya (yaitu Buraidah bin alHusaib) ia berkata, "Rasulullah saw pada hari Idul Fitri tidak keluar sebelum makan, dan pada hari Idul Adha tidak makan sehingga selesai salat." (HR. AtTirmizi)

Hikmah dianjurkan makan sebelum berangkat salat Idul Fitri adalah agar tidak disangka hari tersebut masih hari berpuasa.

Sedangkan untuk shalat Idul Adha dianjurkan untuk tidak makan terlebih dahulu adalah agar daging kurban bisa segera disembelih dan dinikmati setelah shalat Id.

Namun demikian jika seseorang tidak memiliki qurban (tidak berqurban), maka tidak masalah jika ia makan terlebih dahulu sebelum shalat id

Berangkat dan Pulang Melewati Jalan yang Berbeda

Diriwayatkan dari Muhammad bin Ubaidillah bin Abi Rafi’ dari ayahnya dari kakeknya, Nabi saw mendatangi shalat Id berjalan kaki dan beliau pulang melalui jalan lain dari yang dilaluinya ketika pergi. (HR. Ibnu Majah)

Di antara hikmah kenapa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membedakan antara jalan pergi dan pulang adalah agar banyak bagian bumi yang menjadi saksi bagi kita ketika beramal.

Menghadiri Shalat Id

Menghadiri shalat Id merupakan satu sunah tersendiri.

Idul Adha merupakan peristiwa penting dan hari besar Islam yang penuh berkah dan kegembiraan.

Oleh karena itu, pelaksanaan salat ini dihadiri oleh semua orang Muslim, baik tua, muda, dewasa, anak-anak, laki-laki, dan perempuan.

Bahkan perempuan yang sedang haid, juga diperintahkan oleh Nabi saw supaya hadir.

Hanya saja mereka tidak ikut salat dan tidak masuk ke dalam shaf salat, namun ikut mendengarkan pesan-pesan Idul Adha yang disampaikan oleh khatib.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved